Ketum PPP dukung film G30S/PKI diperbarui biar sesuai dengan fakta
Politikus yang akrab disapa Romi ini menilai film diperbarui dengan tujuan untuk meredam bagi pihak yang tak terima dengan isi dari film tersebut. Sehingga, apabila dengan dibuatnya film baru tak kembali muncul pro dan kontra.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mendukung rencana film G30S/PKI diperbarui. Sebab, menjadi wajar untuk dibuat ulang apabila ada yang merasa janggal dengan isi dari film tersebut. Tujuannya agar pula dapat diterima oleh generasi milenial.
"Yang prinsip bahwa, sebagai bangsa, kita jangan lupa sejarah, kenyataan terjadinya pengkhianatan yang dilakukan oleh PKI," kata Romahurmuziy di Samarinda, Rabu (20/9).
"Namun di sisi lain, kalau ada fakta baru diperbarui, sehingga (film) itu menjadi sempurna, dan bisa diterima oleh generasi milenial."
Selain itu, Politikus yang akrab disapa Romi ini menilai film diperbarui dengan tujuan untuk meredam bagi pihak yang tak terima dengan isi dari film tersebut. Sehingga, apabila dengan dibuatnya film baru tak kembali muncul pro dan kontra.
"Kalau merasa memutarbalikkan, tidak sesuai dengan sebenarnya, silakan diperbaharui. Jadi, yang memutar tidak berusaha dilarang, dan yang melarang, tidak berupaya mengerahkan sedemikian rupa, agar tidak dilakukan pemutaran," ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan soal ajakan nonton bareng (nobar) pemutaran film Gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (G30/S/PKI) yang dilakukan oleh berbagai kalangan di masyarakat. Presiden menekankan, bahwa nonton film apalagi mengenai sejarah itu penting.
Tapi untuk anak-anak milenial yang sekarang, menurut Presiden, tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka, biar mengerti mereka bahaya komunisme, biar mereka tahu juga mengenai PKI.
"Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," kata Presiden Jokowi usai meresmikan Jembatan Gantung Mangunsuko, di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9) siang.
Baca juga:
Menanti film G30S/PKI terbaru versi Pemerintah Jokowi
Kivlan Zen soal pemutaran film G30S: Bagus, PKI itu kudeta bunuh-bunuh
Golkar dukung pemutaran film G30S/PKI di seluruh Indonesia
Ketua MPR dukung usul Jokowi perbarui film G30S/PKI seperti gaya milenial
AHY sebut diskusi G30S jangan dipakai cari siapa salah dan benar
-
Kapan peristiwa G30S/PKI terjadi? Tanggal 30 September sampai awal 1 Oktober 1965, menjadi salah satu hari paling kelam bagi bangsa Indonesia.
-
Kapan peristiwa G30S PKI terjadi? Sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 1975, G30S PKI adalah peristiwa pengkhianatan atau pemberontakan yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan atau pengikut-pengikutnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965, termasuk gerakan atau kegiatan persiapan serta gerakan kegiatan lanjutannya.
-
Siapa saja yang disebut sebagai aktor utama dalam peristiwa G30S/PKI? Di belakang Gerakan 30 September ada Ketua CC PKI DN Aidit, Kepala Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman, Letkol Untung, Brigjen Soepardjo dan sejumlah tokoh lain.Mereka disebut aktor utama peristiwa berdarah tersebut.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI terjadi? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Apa tujuan utama dari peristiwa G30S PKI? Terdapat latar belakang dan tujuan tertentu yang berada di balik sejarah G30S PKI yang kelam ini. G30S PKI dilakukan bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan saat itu.
-
Siapa yang memimpin pasukan yang menculik para jenderal pada peristiwa G30S/PKI? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.