Keuskupan Agung Jakarta: Terorisme menodai makna jihad
Terorisme hanya menebarkan rasa benci dan tidak segan mengkafirkan golongan lain di luar keyakinan mereka. Padahal, pola tersebut bertentangan dengan ajaran agama.
Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menyatakan sikap atas serangkaian pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo. KAJ mengutuk keras berbagai tindakan terorisme atas dasar latar belakang apapun. Terlebih, kelompok tertentu mengatasnamakan tindakan itu sebagai jihad yang pada dasarnya justru menodai makna suci jihad.
"Maka negara tidak boleh kalah oleh ulah segelintir orang yang mengatasnamakan jihad, tetapi justru merusak dan menodai makna jihad yang sesungguhnya yaitu menegakkan amar maruf nahi mungkar. Bukan dengan menebar teror, membunuh, dan menggunakan kekerasan," tutur Uskup KAJ Ignatius Suharyo saat konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (14/5).
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Bagaimana Islam masuk ke Sidoarjo? Mengutip situs resmi Pemkab Sidoarjo, masuknya Islam ke Sidoarjo diperkirakan setelah kedatangan Sunan Ampel ke Ampel Denta Surabaya.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
Menurut Ignatius, terorisme hanya menebarkan rasa benci dan tidak segan mengkafirkan golongan lain di luar keyakinan mereka. Padahal, pola tersebut bertentangan dengan ajaran agama.
Untuk itu, KAJ mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dan aparat keamanan mengusut secara cepat dan tuntas berbagai motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut.
"Gerakan terorisme sudah semakin merajalela. Maka diperlukan penanganan khusus dan ekstra lebih intensif dari berbagai pihak, utamanya negara melalui keamanan. Negara wajib hadir untuk menjamin keamanan hidup setiap warganya," jelas dia.
KAJ turut mengucapkan rasa belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban atas musibah yang dialami. Seluruh warga Indonesia diajak untuk bersatu dan menahan diri dari segala bentuk provokasi.
"Terus galang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan. Jika mendapati peristiwa sekecil apapun yang menjurus radikalisme dan terorisme segera melaporkan ke aparat keamanan," beber Ignatius.
Masyarakat juga seharusnya dapat menahan diri untuk tidak ikut menyebarkan isu, gambar korban, dan berita yang belum terverifikasi kebenaranya terkait aksi terorisme.
"Terakhir, mengimbau semua tokoh politik dan masyarakat agar mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Dan tidak memperkeruh suasana dan mengeluarkan statement tendensius yang mencederai perdamaian dan toleransi agama," harap Ignatius.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kapolri buru satu keluarga penyebar ideologi radikal di balik Bom Surabaya
Marak teror bom, Bea Cukai tingkatkan kewaspadaan pada barang masuk ke RI
Wiranto jamin pelibatan TNI lawan teroris tak bikin militer seperti Orde Baru
Pengamanan Bandara Kualanamu diperketat usai teror bom di Surabaya
Pengakuan AKBP Roni evakuasi anak bomber Polrestabes Surabaya