Khawatir Covid-19, Dua Anggota Panwaslu Kecamatan Pilkada Bantul Mengundurkan Diri
Sementara anggota panwas di Kecamatan Dlingo mundur karena mempunyai bayi. Sehingga karena bertanggung jawab terhadap keluarga dan kesehatan bayi, maka yang bersangkutan mengundurkan diri dengan alasan untuk menjaga bayi supaya tidak rentan terhadap Covid-19.
Dua anggota panitia pengawas pemilu tingkat kecamatan dalam rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 9 Desember 2020 mengundurkan diri dari keanggotaan pengawas ad hoc itu.
Ketua Bawaslu Bantul, Harlina mengatakan, dua pengawas kecamatan itu, masing-masing dari Kecamatan Kasihan dan Dlingo. Keduanya menyatakan mundur karena alasan kesehatan yang tidak memungkinkan di tengah pandemi wabah virus corona baru atau Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
"Karena pertimbangan kesehatan, yang satu itu katanya punya kelemahan jantung, sehingga yang bersangkutan karena adanya pandemi Covid-19 ini tentunya beresiko dan rentan, makanya mengundurkan diri. Itu yang dari Kasihan," katanya seperti dilansir dari Antara, Jumat (19/6).
Sementara anggota panwas di Kecamatan Dlingo mundur karena mempunyai bayi. Sehingga karena bertanggung jawab terhadap keluarga dan kesehatan bayi, maka yang bersangkutan mengundurkan diri dengan alasan untuk menjaga bayi supaya tidak rentan terhadap Covid-19.
Terkait dengan surat pengunduran diri dari dua anggota panwas kecamatan itu, Bawaslu Bantul sudah melakukan rapat pleno untuk menyetujui permohonan tersebut dan melakukan rapat pleno untuk menentukan calon pengganti panwas dan melakukan proses pergantian antarwaktu (PAW).
"Kami melakukan wawancara dengan calon di urutan berikutnya dalam rangka melakukan suatu klarifikasi terhadap komitmen dan konsistensi apakah masih sanggup dan siap untuk menjadi calon anggota PAW dari pengawas yang mengundurkan diri tersebut," jelasnya.
Harlina mengungkapkan, hasil wawancara yang sudah dilakukan Bawaslu terhadap dua calon pengawas yang ada di urutan berikutnya dari anggota pengawas Kasihan dan Dlingo, dua-duanya menyatakan sanggup menjadi pengawas dan PAW dari mereka yang mengundurkan diri.
Menurutnya, Bawaslu Bantul juga telah mengaktifkan semua anggota panwas di 17 kecamatan dan panwas di 75 desa se-Bantul dalam rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 9 Desember 2020 yang sebelumnya dinonaktifkan karena dampak pandemi Covid-19.
"Dengan pengaktifan itu maka panwas kecamatan dan desa sudah berwenang melakukan pengawasan terhadap tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan pemilihan, serta melakukan pengawasan terhadap netralitas pihak yang diatur netralitasnya di wilayah masing-masing," tutupnya.
Baca juga:
Bawaslu Sulteng Catat 31 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN Jelang Pilkada 2020
DPR Minta Pemerintah Segera Realisasikan Anggaran Tambahan Pilkada 2020
Ketua KPU Sebut Pilkada 2020 Jadi Fondasi Penting Pemilihan Umum
Mendagri Sebut Tak Baik Pilkada Ditunda Sebab Akan Ada 270 Plt Kepala Daerah
Launching Pemilihan Serentak Tahun 2020
Anggaran Honor Petugas KPU Tangsel Diperkirakan Lebih dari Rp8 Miliar