Kiai NU di Sulsel Meninggal Tidak Lama Usai Dampingi Istri Hadapi Sakaratul Maut
H Muhammad Idrus Makkawaru (76), kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Agama Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia pada Minggu lalu. Idrus mengembuskan napas terakhir di rumah putra bungsunya di Kabupaten Gowa.
H Muhammad Idrus Makkawaru (76), kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Agama Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia pada Minggu lalu. Idrus mengembuskan napas terakhir di rumah putra bungsunya di Kabupaten Gowa.
Sosok yang enggan menisbahkan sebutan Kiai di depan namanya ini wafat menyusul istri tercinta, Siti Saniah (64) yang wafat lebih dulu kurang lebih satu jam sebelumnya karena serangan jantung. Ulama yang tetap aktif belajar hingga di usia senjanya ini meninggalkan lima anak dan 10 cucu.
-
Apa saja jenis narkoba yang disita di Makassar? Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar," sebutnya, .
-
Apa pengertian dari Makmum Masbuk? Makmum masbuk adalah makmum yang terlambat datang saat shalat berjamaah. Artinya, mereka bergabung dengan shalat berjamaah setelah imam sudah memulai shalat.
-
Siapa saja yang membacakan deklarasi Pemilu damai di Makassar? Adapun, nama-nama pengurus yang membacakan deklarasi:- Rektor Universitas Hasanuddin (Prof Dr. Ir. Jamaluddin Jompa M.Sc)- Rektor Universitas Negeri Surabaya/Ketua (Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.)- Rektor Universitas Negeri Mataram (Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo)- Rektor Universitas Negeri Jakarta (Prof. Dr. Komarudin, M.Si)- Rektor Universitas Terbuka (Prof. Dr. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D) - Rektor Universitas Wahid Hasyim (Prof. Dr. H. Mudzakkir Ali, MA)- Rektor Universitas Teknorat Indonesia (Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E. M.B.A)- Rektor Universitas Lambung Mangkurat (Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si)- Rektor Universitas Borneo (Prof. Dr. Adri Patton, M.Sii)- Rektor Politeknik Negeri Media Kreatif (Dr. Tipri Rose Kartika)- Rektor Universitas Negeri Gorontalo (Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd)- Rektor Universitas Balikpapan (Dr. Ir. M. Isradi Zainal, M.T., M.H., M.M., DESS., M.K.K.K., IPU)
-
Apa makna dari "umroh mabrur"? Makna kata "mabrur" dalam konteks Islam merujuk kepada perbuatan yang diterima atau diterima dengan baik oleh Allah SWT.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
Anak sulung almarhum, Ahmad Mujahid (51) yang dikonfirmasi mengatakan, Siti Saniah wafat sekitar pukul 18.30 WITA karena serangan jantung yang mulai dirasakan sekitar pukul 16.30 WITA.
"Almarhum bapak menyaksikan proses terakhir ibu sebelum meninggal dunia dan membimbingnya ucapkan dua kalimat syahadat," tutur Ahmad Mujahid, Jumat (21/8).
Sekira 30 menit jenazah Siti Saniah berada di tempat tidur, karena Idrus belum bersedia jenazah istrinya dipindahkan. Namun karena pertimbangan semakin banyak pelayat, akhirnya jenazah diangkat dan dipindahkan ke ruang tamu.
"Saat jenazah ibu diangkat itulah, bapak yang tadinya tampak tegar tiba-tiba meneteskan air mata. Lima hingga 15 menit kemudian, bapak keluhkan sakit di dada dan keluar keringat dingin. Dan berproseslah juga bapak hadapi sakaratul maut. Jadi jeda waktu wafatnya ibu dan bapak itu kurang lebih satu jam," tutur Ahmad Mujahid.
Sebelum ibu dan bapak wafat, kata Ahmad Mujahid, keduanya masih sempat bercanda. Pasalnya, bapak yang harus dibantu tongkat saat berjalan, tiba-tiba jalan keluar kamar.
"Ibu menegur dan bilang, iih sudah bisa jalan jauh ayah. Disusul canda-canda berikutnya," imbuh putra sulung almarhum almarhumah ini.
Rupanya itulah candaan terakhir dua pasang anak manusia yang bersama hingga usia senja dan bersama menemui Ilahi. Kini pasangan sejati itu di tempat peristirahatan terakhir di daerah asal, Kabupaten Bantaeng.
Kesan mendalam yang ditinggalkan almarhum ke anak-anaknya soal semangat belajar, senantiasa haus akan ilmu.
"Almarhumah bapak itu aktif belajar hingga akhir hayatnya. Diantar anak atau keponakan, bapak kerap datangi Masjid Raya di Makassar untuk mendengar ceramah Anregurutta Prof Dr KH Farid Wajidi dan di masjid Telkom untuk mendengarkan ceramah Anregurutta DR KH Mustamin Arsyad," tutur Ahmad Mujahid.
Selain semangat belajar, almarhum juga rendah hati. Meski orang-orang memanggilnya kiai tapi dia enggan menuliskan kata kiai pendamping namanya. "Bapak tidak merasa kiai, itu alasannya," terang Ahmad Mujahid.
(mdk/cob)