Kisah Anak Gadis Penjual Pentol di Samarinda Rawat Ayah yang Sakit Stroke
Kondisi Sutardi (64) cukup memilukan. Pria yang sehari-hari berjualan pentol bakso keliling di Samarinda, Kalimantan Timur itu hanya bisa duduk usai serangan stroke pada Januari 2020 lalu.
Kondisi Sutardi (64) cukup memilukan. Pria yang sehari-hari berjualan pentol bakso keliling di Samarinda, Kalimantan Timur itu hanya bisa duduk usai serangan stroke pada Januari 2020 lalu.
Merdeka.com datang menyambangi kediaman Sutardi, Selasa (4/10). Lokasinya di bangunan indekos dua lantai di Jalan Lambung Mangkurat RT 27 Gang Syahdan Thoyib, Kelurahan Pelita di Samarinda.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata motivasi yang viral dan trending? Kata-kata motivasi singkat terkadang memang sangat dibutuhkan. Baik itu bagi para pekerja, pelajar maupun masyarakat pada umumnya. Kata-kata ini akan sangat membantu terlebih saat seseorang mulai merasa lelah dengan kehidupan ataupun kesulitan dalam mengejar cita-cita.
-
Apa saja cerita lucu bahasa Jawa yang lagi trending? Bagi Anda yang ingin membaca salah satunya, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh cerita lucu bahasa Jawa yang ampuh mengusir rasa suntuk dan bosan untuk Anda.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Sutardi tinggal di lantai dua. Saat ditemui dia mencoba bangkit dari pembaringannya. Kamarnya tidaklah luas. Hanya berukuran sekitar 5x5 meter berkeliling plywood.
Di dalamnya terlihat berantakan. Hanya ada satu jendela kecil sekaligus sebagai ventilasi udara. Selain tilam tempatnya tidur, juga ada tumpukan pakaian kotor, botol bekas air mineral ukuran 1,5 liter hingga plastik bekas.
Kondisi Sutardi sendiri sudah nyaris sulit berbicara. Sesekali dia terlihat tidak berdaya ketika berusaha menggerakkan tangan kanannya, apalagi kakinya. Serangan stroke itu melumpuhkan anggota tubuh. Dia pun terkadang harus ngesot di lantai untuk pergi ke kamar mandi di lantai dua itu.
Dalam kamar hanya seluas itu, Sutardi dirawat putrinya, Eren Kristiana Dinar Betti. Gadis berusia 16 tahun itu duduk di bangku kelas 1 salah satu SMA swasta di Samarinda.
Eren adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakaknya berada di Palangkaraya Kalimantan Tengah, dan satu lagi di luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia.
Mencari nafkah dengan berjualan pentol seketika terhenti saat Sutardi terkena stroke itu. Hingga akhirnya istri Sutardi dikabarkan sudah pindah tempat tinggal di Balikpapan.
"Ibu ada di Balikpapan. Kadang ke sini (menjenguk) kalau lagi di Samarinda," kata Eren saat berbincang bersama merdeka.com, Selasa (4/10).
Eren menerangkan situasinya memang dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah. Menurut dia, tidak ada uang bisa didapat apabila ibunya tidak bekerja. "Kalau ikut jaga bapak sakit, tidak ada yang cari uang," ujar Eren.
Sutardi adalah perantau asal Jawa. Dari Jawa Timur dia pindah ke Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Pekerjaan Sutardi sebelumnya adalah pekerja bangunan, hingga akhirnya berdagang pentol rebus.
"Bapak aslinya lahir di Mojokerto. Karena keluarga Bapak semua di sana," ungkap Eren.
Situasinya memang menjadi semakin sulit sejak stroke itu. Belum lagi bicara urusan makan sehari-hari yang kini lebih sering sekadar bisa memakan roti. Apalagi dihadapkan pada tenggat waktu pembayaran indekos. Dari kabar, per 10 Oktober 2022 ini Sutardi sudah menunggak indekos dua bulan.
Meski hidup prihatin, Eren harus tetap bersekolah demi masa depannya. Tetangga yang iba dan peduli sesekali membantu, meski hanya bisa sesuai kemampuan. "Ibu juga kirim uang ke saya buat makan saya dan Bapak," ucap Eren.
"Saya bersyukur Bapak bisa ditinggal kalau saya sekolah, atau kerjain tugas sekolah dengan teman. Bapak ini tidak mau juga merepotkan orang. Yang bisa dia lakukan, dia lakuin sendiri," Eren menerangkan lagi.
Kini Eren dan ayahnya hanya bisa berharap pulang ke Mojokerto, Jawa Timur. Di mana keluarga ayahnya pernah mengungkapkan akan merawat Sutardi apabila bisa pulang kembali ke Mojokerto.
"Kalau tidak bisa pulang, paling tidak bisa pindah ke tempat yang lebih layak. Supaya saya juga bisa belajar dengan nyaman," demikian Eren mengakhiri perbincangan siang ini.
(mdk/cob)