Kisah dukun S yang hanya layani pasien artis
Dukun S menolak mentah-mentah pasien miskin, meski itu tetangga rumahnya sendiri.
Dukun berinisial S atau akrab disapa Eyang, yang disebut artis Adi Bing Slamet sebagai penipu diketahui mempunyai langganan para artis jagat hiburan. Dukun dengan 9 istri ini dikenal hanya menerima tamu yang berkantong tebal termasuk artis, dan menolak mentah-mentah warga biasa yang datang ingin berobat.
Salah seorang warga saat ditemui dekat kediaman Eyang di bilangan, Duri Kepa, Tanjung Duren, Jakarta Barat menuturkan, lelaki yang memiliki rumah berlorong itu memang dikenal warga sekitar sebagai dukunnya para artis.
"Di sini kenalnya Eyang, itu dia suka didatangi artis, pokonya begitu artis-artis sering datang ke sini banyak," kata seorang wanita yang tidak mau disebut namanya kepada merdeka.com di dekat kediaman Eyang, Selasa (12/3).
Tidak sulit mencari alamat Eyang. Cukup bertanya di ujung bibir gang, warga dengan gamblang akan memberitahu kediaman Eyang di balik gang sempit di lingkungan kumuh Jakarta Barat. Namun yang pasti, pria itu mengatakan bahwa warga sudah tidak suka dengan gelagat Eyang.
"Kalau mas mau tahu mending di dalam, itu di rumahnya yang lorong tingkat dua, karena dari kemarin sudah banyak yang nyari," kata pria berambut mohawk sambil menunjuk rumah Eyang.
Saat merdeka.com menyambangi kediaman Eyang, rumah tersebut boleh dibilang jauh dari kesan mewah. Rumah yang memiliki lorong dan tepat di bawahnya jalan umum itu terlihat religius. Terdapat mushola dan ditunggu oleh para anak buahnya. Rumah itu terletak di lingkungan kumuh tidak jauh dari komplek mewah Duri Kepa, Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Adi Bing Slamet mengaku telah ditipu oleh Eyang. Peristiwa itu bermula saat Adi diperlihatkan kelihaian sang dukun dalam meramal. Saat ramalan tersebut terbukti, barulah pemilik nama lengkap Ferdinand Syah Albar mempercayai sepenuhnya ramalan Eyang.
"Saya dengar dan buktikan memang dia pandai meramal. Seperti tragedi tsunami dan gedung WTC. Makanya saya percaya," ujar Adi saat dihubungi wartawan, Selasa (12/3).
Setelah masuk dalam ajaran yang dianut sang dukun, barulah Adi merasakan adanya keganjilan. Adi diminta oleh Eyang untuk mensyariatkan cuci muka dengan air garam dan meminumnya. Selain itu juga Adi disuruh minum kopi pahit dan manis setiap hari Rabu.
Adi pun mulai tersadar dan berhenti dari ajaran tersebut, ketika istrinya juga terkena imbas dari apa yang dijalaninya.
"Jadi dia meminta saya untuk mensyariatkan, cuci muka pakai air garam dan meminum air garam, kopi pahit dan kopi manis setiap hari Rabu," katanya.
Baca juga:
MA: Sulit merancang undang-undang soal santet
Cara masyarakat Thailand hidup bersama para hantu
5 Kepercayaan unik mengenai roh jahat di Thailand
Andi, pria sakti yang jadi dukun cinta
Mbah Ponimin, orang sakti dari lereng Merapi
Mba You kerahkan 'penjaga' amankan menteri bermasalah di KPK
-
Bagaimana Dzun Nun al-Mishri mencapai status sebagai sufi besar? Perjalanan spiritualnya tidak dimulai dari pertemuan dengan seorang mursyid atau karena menghadapi cobaan hidup yang berat, melainkan dipicu oleh seekor burung.
-
Siapa saja yang terlibat dalam tradisi Dudus? Warga yang melintas ikut disiram. Menurut pelestari tradisi Dudus, Mak Ita, ritual ini selalu dinanti oleh masyarakat di Karundang Tengah.
-
Kapan Ibunda Ria Ricis diwisuda di pesantren Maskanul Huffadz? Setelah sempat mengalami koma dan dilarikan ke rumah sakit tanah suci, Yuni banyak mengalami kemajuan. Terbaru, dirinya diketahui baru saja mengikuti wisuda penghafal Al-Quran di pesantren Maskanul Huffadz.
-
Bagaimana doa qunut memperkuat ikatan spiritual? Melalui doa ini, umat Islam mengekspresikan rasa tunduk dan kebergantungan kepada Sang Pencipta, serta memperkuat ikatan spiritual mereka.
-
Apa arti doa "Subhanal malikil quddus"? Doa subhanal malikil quddus adalah doa yang biasa diamalkan usai mengerjakan sholat witir. سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِSubhaanal malikil qudduusArtinya: “Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan”
-
Keunikan apa yang dimiliki Dusun Tempel? Deretan rumah warga di sini tidak dibangun di daratan, melainkan menempel di lereng gunung. Jalannya hanya bisa dilalui motor dan terbilang ekstrem.