Kisah Manusia Silver Paruh Baya
Reihan dipeluknya erat. Mumun berdiri mematung di depan para pengendara bermotor yang berhenti di perempatan jalan. Dia lantas berkeliling, membawa kotak kardus. Mengharapkan suara jatuhnya uang receh ke dalam kotak.
Perempuan renta setengah baya, diam di trotoar jalan. Pagi menjelang siang hari. Dia terlihat di sudut toko yang tak jauh dari perempatan jalan.
Nenek Mumun mulai merias wajah dan tubuhnya dengan cat silver. Tangan keriput perempuan berusia sekitar 60 tahun itu dengan cekatan melumuri hampir seluruh bagian tubuhnya dengan cat seharga Rp35.000 per kaleng. Tak tampak lagi kulitnya yang berwarna coklat kehitaman.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Apa peran yang dimainkan Rasyid Karim dalam sinetron Takdir Cinta yang Kupilih? Aktor senior Rasyid Karim masih aktif terlibat dalam sinetron Takdir Cinta yang Kupilih.
-
Apa yang terjadi di Kawah Keramikan? Kawasan wisata Kawah Keramikan yang berada di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat mengalami erupsi pada Jumat (24/5) lalu.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki
"Nanti setelah mengamen, cat ini bisa dihilangkan dengan cairan pencuci piring," ujar Mumun saat berbincang dengan merdeka.com, akhir pekan lalu.
Sudah 4 bulan ini dia bersama cucu laki-lakinya, Reihan yang baru berusia 2,5 tahun, mengais rezeki di bawah terik matahari. Dia mengamen berbalut manusia silver.
Mumun sempat menjadi asisten rumah tangga di kawasan Tangerang. Namun kini sudah tidak lagi. Karena itu dia tak lagi punya pilihan. Jalan hidup ini harus dilakoni. Demi hidup Reihan.
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki
Kedua orang tua Reihan sudah lama bercerai. Mereka tidak pernah menengok apalagi memberi nafkah Reihan. Mumun harus menghidupi Reihan seorang diri.
Reihan dipeluknya erat. Mumun berdiri mematung di depan para pengendara bermotor yang berhenti di perempatan jalan. Dia lantas berkeliling, membawa kotak kardus. Mengharapkan suara jatuhnya uang receh ke dalam kotak.
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki
Setiap hari, aktivitas yang sama selalu berulang dilakukan. Hingga sore hari menjelang. Dia mulai menghitung pendapatan. Rata - rata Rp50.000 hingga Rp100.000 per hari. Diperoleh dari hasil menjelma diri menjadi manusia silver.
"Yang penting dapat membeli susu buat Reihan dan makan sehari-hari," tuturnya.
Baca juga:
Potret Warga Miskin Venezuela Tinggal di Kuburan
Seorang Nenek di Bali Sakit dan Tidak Terawat, Petugas Temukan Belatung pada Pakaian
Kebijakan Pemerintah Selama Pandemi Diklaim Berhasil Kendalikan Angka Kemiskinan
Bank Dunia: Pandemi Hambat Penurunan Kemiskinan dan Ketidaksetaraan Meningkat
Warga Miskin Kulon Progo Meningkat Pesat Akibat Covid-19, Ini PR Berat Pemkab
Kisah Manusia Silver Paruh Baya
Hidup Berdampingan dengan Orang Mati