Kisah prajurit Kostrad bantu bidan desa terpencil di perbatasan RI
Akses di perbatasan sangat sulit, banyak warga terlantar tak bisa merawat bayi mereka. TNI pun tergerak untuk membantu.
Selain menjalani tugas menjaga kedaulatan negara, prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) diminta peduli dengan kehidupan warga di sekitar mereka. Hal ini mendorong personel Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) untuk terjun langsung ke desa-desa.
Di sela-sela tugasnya sebagai pasukan pengamanan perbatasan (Pamtas), sejumlah personel Kostrad tidak segan berjalan ke desa-desa terpencil di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Dua kali setiap bulan, mereka membantu para bidan untuk mengukur berat, tinggi badan, vaksinasi serta pemberian tambahan gizi berupa bubur kacang hijau bagi para balita.
"Para balita akan selalu mendapatkan pelayanan rutin Posyandu setiap tanggal 14 dan 25 tiap bulan oleh anggota Pos Pamtas Asulait Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 514/R Kostrad," demikian keterangan pers Penkostrad yang diterima merdeka.com, Kamis (23/4).
Kepedulian prajurit kepada Posyandu dilakukan karena melihat kendala yang dialami Bidan Desa akibat cuaca yang kurang baik dan jarak tempat tinggal yang cukup jauh. Posyandu Asulait yang berada di wilayah Pos Pamtas Asulait mengalami kendala operasional apabila cuaca kurang baik terutama pada musim hujan.
Bidan Desa yang tinggal di Desa Sarabau harus berjalan menyusuri Sungai Baukama selama 2 jam untuk sampai ke Asulait. Namun, perjalanan tersebut hanya dapat dilakukan apabila cuaca cerah atau tidak hujan.
Kendala tersebut mendorong Danpos Asulait Letda Inf Mahardika untuk memberikan bantuan dalam kegiatan operasional Posyandu. Para anggota pos diarahkan untuk membantu melayani setiap balita yang datang ke Posyandu sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Bidan Desa.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada personel Pos Pamtas Asulait yang telah bersedia membantu para ibu yang memiliki balita di Dusun Asulait, khususnya saat kami terkendala cuaca untuk hadir ke Posyandu Asulait," ucap Bidan Desa, Maria di Posyandu Asulait.
Tak hanya dari bidan, tindakan yang dilakukan personel Kostrad ini juga mendapat apresiasi warga. "Saya sangat senang dan berterimakasih kepada personel Pos Pamtas Asulait yang telah bersedia memberikan pelayanan kesehatan dan tambahan gizi bagi balita di Posyandu Asulait," ujar warga Asulait, Ana.
Baca juga:
Kisah-kisah mengharukan polisi dan TNI di perbatasan
Ini veteran Perang Dunia II Soviet yang masih hidup
Cerita Polwan dan Letkol Yuni bikin penjahat bertekuk lutut
Cerita Letkol Yuni tekuk dua preman bayaran anak buahnya
Sering salah mendarat, Serma Endang tak kapok terjun payung
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.