Kisah Toleransi di NTT, Tokoh Muslim Jadi Ketua Panitia Lomba Paduan Suara Katolik
Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional II Tahun 2022 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi digelar, setelah dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional II Tahun 2022 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi digelar, setelah dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, pada Jumat (28/10) malam.
Ada cerita menarik, yakni ketua panitia acara ini dijabat oleh seorang tokoh muslim dari Nahdlatul Ulama (NU), KH Jamaluddin Ahmad.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap tiga pemuda di NTT? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Dimana penembakan tiga pemuda di NTT terjadi? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Kenapa Betrand Peto pulang ke NTT? Betrand Peto, putra sambung Sarwendah dan Ruben Onsu, sedang pulang ke NTT untuk melayat neneknya yang baru saja meninggal.
-
Mengapa Doa Tobat Katolik penting? Doa Tobat mengajarkan umat Katolik untuk merendahkan hati, memohon ampun, dan berjanji untuk berubah.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Siapa pelaku penembakan tiga pemuda di NTT? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Dalam upacara pembukaan di Stadion Oepoi, Kupang, Pesparani tahun ini diikuti oleh perwakilan 34 provinsi di seluruh Indonesia. Misa pembukaan dipimpin langsung oleh Ketua Wali Gereja Indonesia Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, yang didampingi Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang, para imam dan suster. Ribuan umat katolik maupun umat lintas agama, hadir memenuhi seluruh tribun.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang hadir secara virtual untuk membuka Pesparani mengatakan, perlombaan ini merupakan sarana pembinaan masyarakat Katolik Indonesia, serta untuk mendorong pengembangan seni budaya gereja dengan sentuhan lokal.
"Saya berharap umat Katolik dapat menunjukkan sportivitas dan kreativitas dalam mengapresiasi seni budaya bangsa Indonesia, yang diinkulturasikan dalam tradisi kebiasaan dan budaya musik serta nyanyian di dalam lingkungan gereja Katolik," kata Menag Yaqut.
Menurutnya, momentum ini menjadi sarana bagi umat Katolik untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara, sebagai penguatan nilai-nilai keberagaman dan toleransi melalui pelibatan berbagai umat beragama dalam perhelatan ini.
©2022 Merdeka.com/ananias petrus
"Saya berharap NTT memperoleh pertumbuhan ekonomi sebagai dampak positif yang berkelanjutan dan semoga keceriaan dalam perlombaan Pesparani ini menjadi semangat dan pendukung, untuk terus memajukan seni dan budaya dalam beribadah," ucapannya.
Sedangkan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya berpesan toleransi antarumat beragama yang terjadi selama ini harus terus dijaga.
"Tentunya dengan bernyanyi dan memuliakan nama Tuhan akan membawa hati yang gembira bagi kita. Saya harap melalui momentum jangan sekalipun kita mencederai keragaman dan toleransi yang ada, karena itulah harta kekayaan kita semua yang juga menjadi kekuatan bangsa ini untuk terus bertumbuh," ujarnya.
Viktor juga mengajak ribuan peserta dan kontingen Pesparani meluangkan waktu untuk mengunjungi tempat wisata di seluruh NTT.
"Berkunjunglah ke Pulau Sumba, Flores, Timor dan pulau-pulau kecil lainnya agar bisa menikmati pariwisata NTT dan bisa turut juga mempromosikan NTT dengan kekayaan wisatanya yang begitu hebat," ajak Viktor Laiskodat.
Ditunjuk Langsung Gubernur
Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Nasional II Tahun 2022 KH Jamaludin Ahmad mengungkapkan, dirinya menjadi ketua panitia setelah ditunjuk langsung oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
"Saya sangat bersyukur bahwa saya yang beragama Islam, dapat mengambil bagian dalam momentum yang bermartabat ini. Saya ditunjuk langsung oleh Bapak Gubernur menjadi Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Nasional ini," ujarnya.
"Terima kasih juga atas kepercayaan dan respons yang sangat bersahabat dari seluruh pihak yang membuat saya dikuatkan untuk menerima tanggung jawab ini dengan sukacita," tutur Jamaludin.
Baginya, ini kepercayaan yang besar dan merupakan ekspresi semangat persaudaraan umat beragama di Provinsi NTT yang juga dikenal sebagai Nusa Terindah Toleransinya dengan selalu mengangkat slogan 'katong semua basodara.
Dia menjelaskan, Pesparani kali ini berlangsung mulai tanggal 28-31 Oktober 2022 dengan jumlah total delegasi mencapai 2.154 orang yang terdiri dari 964 peserta lomba dan 1.190 lainnya merupakan tim pendukung.
Menurut Jamaluddin, kontingen terbesar adalah Provinsi Papua Barat dengan jumlah rombongan 254 orang dan kontingen yang paling kecil adalah dari Provinsi Aceh hanya 6 orang.
Ada 13 jenis lomba yang dilaksanakan, 5 jenis lomba dilakukan secara online dan 8 lomba offline. Untuk perlombaan secara online yakni paduan suara anak, paduan suara remaja gregorian, paduan suara OMK campuran, paduan suara dewasa wanita, dan paduan suara dewasa pria.
Sedangkan 8 lomba yang dilaksanakan secara offline yaitu paduan suara dewasa campuran, mazmur anak, mazmur remaja, mazmur OMK, mazmur dewasa, cerdas cermat rohani anak, cerdas cermat rohani remaja, dan bertutur kitab suci.
Delapan mata lomba tersebut dilaksakan di 4 venue yaitu di Aula El Tari Kupang, Auditorium Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Aula Gereja St. Yoseph Kupang, dan Aula Gereja Sta. Matia Assumpta Kupang, sedangkan upacara pembukaan dan penutupan di Stadion Oepoi Kupang.
Ia menambahkan, Penyelenggaraan Pesparani Katolik II ini dengan spirit "Mewujudkan dan Menguatkan Persaudaraan Sejati dan Persaudaraan Umat Katolik dan Persaudaraan Antar Umat Beragama, Persaudaraan Sebangsa dan Tanah Air, dan Persaudaraan Kemanusiaan".
Sementara tema yang diusung adalah: 'Dengan Pesparani Katolik Nasional II Kita Tingkatkan Kualitas Iman, Perkuat Toleransi dan Moderasi Agama untuk Indonesia Jaya'.
Jamaluddin menambahkan, Pesparani II tahun 2022 menghabiskan Rp7 miliar yang berasal dari APBD NTT sebesar Rp3 miliar dan Rp4 miliar merupakan dana APBN melalui Dipa Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI. Panitia juga menerima sumbangan dari masyarakat yang tidak mengikat.
"Dana ini digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan termasuk akomodasi, konsumsi, dan transportasi lokal selama berada di Kupang," pungkasnya.
(mdk/bal)