Kisah Yustinus melepaskan ilmu hitam di Gereja Ganjuran
Yustinus kini menjalani hidup dengan normal.
Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran menyimpan kisah tersendiri bagi Yustinus. Bagi dia, gereja ini menjadi tempat bersejarah dalam hidupnya untuk mengubah dirinya ke jalan yang benar.
Pada awal 2000-an, Yustinus pernah ikut dengan aliran bela diri kekebalan tubuh. Saat itu dia masih duduk di bangku kuliah salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.
Ilmu didapatnya mulanya membuatnya percaya diri. Dia tidak takut jika harus terlibat perkelahian atau pun tawuran antarwarga. Namun lama-kelamaan, ilmu itu membuat jauh dari kehidupannya. Dia lebih banyak menyendiri. Hidupnya pun mulai berantakan.
"Saya jadi begitu terpuruk setelah pacar saya meninggalkan saya. Saya benar-benar merasa ada yang tidak benar dalam hidup saya. Badan saya kurus sekali," kata Yustinus saat ditemui merdeka.com, Jumat (18/12).
Menyadari hal itu, Yustinus kemudian meminta nasehat pada seorang Romo di gerejanya. Dia pun kemudian disarankan banyak berdoa dan meminta bantuan Tuhan. Yustinus pun kemudian meniatkan diri melepas ilmu dimilikinya.
"Saya dulu dibacok enggak mempan. Lalu saya ingin melepas ilmu ini. Saya kemudian melakukan ritual puasa putih," ujar Yustinus.
Selain puasa putih, selama tiga hari berturut-turut Yustinus berjalan kaki dari rumahnya ke Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran buat berdoa. Pada hari ketiga, dia berdoa dengan Romo di sana agar Tuhan mau mengampuninya. Saat itu juga ilmunya bisa keluar dari tubuhnya.
"Dari tubuh saya keluar gotri besi, yang dulu memang dimasukan ke dalam tubuh untuk kekebalan," ucap Yustinus.
Sejak saat itu Yustinus kembali menjalani hidupnya dengan normal. Perlahan-lahan dia berubah.
"Ibu saya bersyukur sekali. Saya kemudian menyelesaikan studi saya. Puji Tuhan sekarang punya pekerjaan yang baik. Saya enggak bakal bisa lupa dengan dengan Gereja Ganjuran. Itu menjadi tempat bersejarah dalam hidup saya untuk menjadi manusia yang lebih baik," lanjut Yustinus.