KKB Papua Berulah Lagi, TNI Tak Gentar
KKB Papua kembali berulah melakukan penyerangan terhadap anggota TNI.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah dengan melakukan penyerangan terhadap anggota TNI yang sedang bertugas. Akibat dua anggota TNI harus gugur.
TNI tak tinggal diam dan akan mengusut pelaku penyerangan sampat tuntas. Berikut kontak senjata antara TNI dan KKB Papua:
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
TNI dan KKB Papua Kontak Senjata, 1 Aparat Tewas
Kontak senjata antara aparat TNI dengan kelompok pemberontak di Puncak Jaya kembali terjadi. Kali ini peristiwa yang terjadi di kawasan Longsran Baganbaga, Distrik Yambi itu menewaskan seorang anggota TNI, Jumat (18/1) lalu. Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi membenarkan insiden tersebut.
Dia mengatakan, kontak senjata itu terjadi saat anggota sedang mendistribusikan logistik, dan tiba-tiba diserang kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen hingga mencederai Pratu Makamu. Pratu Makamu terkena tembakan di bagian paha kiri, namun karena terlambat evakuasi menyebabkan yang bersangkutan meninggal.
"Korban, Pratu Makamu terlambat mendapat pertolongan dan di evakuasi akibat cuaca buruk," ungkap Aidi seperti diberitakan Antara, Sabtu (19/1).
TNI Buru Pelaku Penembakan
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan akan memburu pelaku penyerangan anggota TNI di Distrik Yambi, Papua yang menewaskan seorang anggota TNI, Pratu Makamu.
"Pasti kita melakukan pengejaran. Hanya kebiasaan mereka setelah melakukan penyerangan, mereka melarikan diri secara terpencar," kata Kolonel Inf Aidi.
Kolonel Inf Aidi menjelaskan insiden yang dialami korban, Pratu Makamu berawal saat anggota bersama rombongan dari Desa Mulya ke Yambi untuk membawa logistik, namun saat berada di sekitar longsoran, KKB melakukan penembakan dari ketinggian. Sempat terjadi baku tembak sebelum KKB yang dipimpin Lekagak Telenggen lari ke hutan.
Aidi menambahkan, anggota tidak melakukan pengejaran, namun karena lokasi yang sulit menyebabkan anggota kembali dan melakukan penyelidikan di sekitar lokasi tempat KKB menembak. "Dari hasil penelusuran di TKP ditemukan dua magasin beserta isinya, tongkat komando dan dokumen TPN-OPM," jelas Kol Inf Aidi.
Anggota TNI Ditembak saat Amankan Bandara
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali menyerang anggota TNI yang sedang bertugas di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Akibatnya, satu anggota TNI dari Yonif Raider 751 VJS Praka Nasrudin gugur dan Praka Abdul Rifai Fasage yang mengalami luka tembak masih menjalani perawatan intensif di RSUD Timika.
Kedua korban ditembak KKB ketika sedang melakukan pengamanan di Bandara Mapenduma untuk mengamankan pesawat rombongan Bupati Nduga yang akan mendarat. Pesawat tersebut membawa bantuan sembako untuk warga Mapenduma.
Panglima TNI akan Usut Gugurnya Anggota TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta untuk diusut tuntas atas gugurnya anggota TNI Praka Nasrudin yang tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Terlebih Praka Nasrudin gugur saat sedang melakukan pengamanan di Bandara Mapenduma untuk mengamankan pesawat rombongan Bupati Nduga yang akan mendarat.
"Prajurit Nazaruddin harus gugur di Mapenduma dan akan terus kami cari masalahnya. Karena mereka (melakukan) pengamanan di bandara," kata Panglima TNI.
(mdk/has)