KM Rafelia baru dua bulan layani rute Ketapang-Gilimanuk
Kapal itu milik PT Dharma Bahari Utama.
Kapal Motor (KM) Rafelia 2 yang tenggelam di Selat Bali wilayah perairan Banyuwangi Jawa Timur, kemarin siang, ternyata kapal yang baru dioperasionalkan. Manajer Operasional ASDP Gilimanuk Sugeng Purnomo menuturkan, kapal Rafelia 2 belum lama dioperasionalkan.
Empat bulan lalu kapal ini tiba dan baru beroperasi melayani penyeberangan jalur Ketapang - Gilimanuk sekitar dua bulan lalu. Dia mengaku tidak mengetahui persis data penyeberangan yang sudah dijalankan KM Rafelia 2 selama dua bulan beroperasi.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
"Kapal itu milik PT Dharma Bahari Utama. Beroperasi baru sekitar dua bulan lalu, tapi kami tidak tahu jelas sebelumnya kapal itu beroperasi di mana," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (5/3).
Disinggung soal evakuasi, dia mengaku mendapat informasi bahwa tim KNKT dari Jakarta akan tiba di pelabuhan Ketapang hari ini untuk melakukan penyelidikan penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Sementara tim SAR dibantu Pol Air dan TNI-AL serta nelayan masih melakukan pencarian terhadap beberapa penumpang dan kru kapal yang belum ditemukan.
Untuk diketahui, setelah pendataan dan validasi lewat wawancara dengan korban yang selamat, jumlah total orang di KMP Rafelia ada 81 orang. Sebanyak 76 penumpang sudah ditemukan dalam keadaan selamat dan 5 lainnya masih proses pencarian.
"Awalnya memang terdata 80 orang, pasca rakor tadi kita mendapat laporan dari salah satu penumpang bahwa salah satu teman mereka yang berprofesi sebagai sopir truk belum ditemukan," ujar Bupati Anas, saat menjenguk korban yang dirawat di rumah sakit. Demikian dikutip dari rilis yang terima merdeka.com, Sabtu (5/3).