Kolaborasi Jadi Kunci Ketepatan dan Kecepatan Penyaluran Bansos
Selain Bansos reguler yang disalurkan setiap tahun, pemerintah juga menyalurkan Bansos nonreguler untuk membantu masyarakat di masa pandemi.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial terus berupaya memberikan perlindungan dan jaminan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19, terutama yang tinggal di wilayah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Salah satunya penyaluran Bantuan Sosial (bansos) yang diharapkan dapat menjadi jaring pengaman kesejahteraan masyarakat, sekaligus menstimulasi perekonomian agar terus bergerak.
-
Bansos beras apa yang dihentikan penyalurannya? Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) mulai 8-14 Februari 2024.
-
Siapa yang membagi bansos? Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan alasan dirinya jarang membagikan langsung bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
-
Bagaimana cara membedakan Bansos milik Jokowi dengan Bansos Kemensos? Cara paling mudah mengetahui perbedaannya, Bansos milik Jokowi yakni pada tas kantong merah putih itu ada logo Istana Presiden RI. Sementara di versi Bansos Kemensos tertulis 'Bantuan Presiden Republik Indonesia Melalui Kementerian Sosial' namun tidak ada logo Istananya.
-
Apa yang berhasil diselamatkan Kemensos terkait penyaluran bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Siapa saja yang bisa mendapatkan Bansos PKH? Adapun beberapoa kriteria penerima Bansos PKH, yaiitu ibu hamil, memiliki anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan SD, atau anak sekolah usia 15 sampai 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar sembilan tahun.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Tubagus Ahmad Choesni, menegaskan jika Bansos memiliki manfaat ganda.
"Penyaluran bansos diharapkan dapat membantu daya beli masyarakat yang membutuhkan. Lalu, ketika Bansos tersebut dimanfaatkan oleh KPM (Keluarga Penerima Manfaat, red) untuk konsumsi, maka hal tersebut dapat mendorong pemulihan ekonomi," kata Tubagus dalam dialog virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Rabu (1/9).
Selain Bansos reguler yang disalurkan setiap tahun, pemerintah juga menyalurkan Bansos nonreguler untuk membantu masyarakat di masa pandemi. Salah satunya diberikan dalam bentuk Bantuan Sosial Tunai (BST) yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia dan telah masuk tahap penyaluran ke-5 dan 6 sebesar Rp600 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Selain itu, ada pula bantuan beras sebanyak 10 kilogram per KPM untuk 28,8 juta KPM yang disalurkan melalui Bulog. Guna memastikan kuantitas dan kualitas beras medium layak untuk konsumsi, lanjutnya, Menteri Menko PMK Muhadjir Effendy langsung melakukan pengecekan secara acak terhadap beras yang akan didistribusikan.
Pengadaan Bansos tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat. Tubagus menegaskan dalam proses ini, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat. Pemerintah pun dikatakan Tubagus mengapresiasi setiap inisiatif dan keterlibatan semua pihak dalam upaya membantu masyarakat yang sedang kesulitan.
Kolaborasi seperti ini salah satunya sudah diterapkan dalam program pembagian Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Sukoharjo, Jawa Tengah. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sukoharjo, Jawa Tengah AKBP. Wahyu Nugroho pada kesempatan yang sama, mengatakan jika pihaknya secara rutin membagikan beras beserta pelengkap kepada masyarakat terdampak pandemi serta yang tengah melakukan isolasi mandiri.
Tidak hanya menyalurkan bantuan beras dari pemerintah, kepolisian juga berupaya memberdayakan produk lokal dalam program tersebut. Misalnya, menggunakan lele hasil panen kolam budidaya di polsek setempat, atau sayur dan tanaman obat yang ditanam oleh warga, ke dalam paket bantuan yang disalurkan. Selain itu, pihaknya juga membantu penyaluran donasi dari pihak swasta.
"Tim Bhabinkamtibmas dan Babinsa sangat memahami situasi di lapangan, tentang siapa saja yang benar-benar membutuhkan bantuan ini. Karena itu, melalui kolaborasi penyaluran sembako ini dapat disalurkan secara tepat. Saat distribusi, kami juga menggunakan kendaraan roda dua agar dapat menjangkau jalan-jalan kecil yang tidak dapat dimasuki mobil,” ujar Wahyu.
Selain memberikan bantuan, pihak kepolisian juga aktif mengajak warga untuk meningkatkan ketahanan pangan secara mandiri dengan memanfaatkan lahan untuk menanam atau beternak. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk membantu masyarakat untuk bertahan di tengah situasi tekanan ekonomi.
Penyaluran Bansos yang tepat sasaran memang selalu menjadi perhatian banyak pihak. Dalam ini, pemerintah terus berusaha melakukan pemutakhiran, validasi, dan verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi sumber data penerima Bansos.
Direktur Riset INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Berly Martawardaya berharap upaya tersebut terus dijalankan, karena program Bansos sangat penting untuk melindungi warga miskin pada masa krisis, dapat menolong masyarakat yang betul-betul membutuhkan.
Pada kesempatan ini Berly pun mengharapkan pemerintah dapat memperbanyak program digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu, lanjutnya, bisa dilakukan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan digital sebagai upaya mengoptimalkan kinerja mereka pelaku UMKM.
Tubagus menggarisbawahi, bahwa penyaluran Bansos membutuhkan kerja sama dan kolaborasi banyak pihak, baik pemerintah pusat atau daerah, TNI/Polri, serta masyarakat. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi tentang bansos atau hendak melakukan pelaporan, dapat mengakses https://cekbansos.kemensos.go.id/
Baca juga:
Mensos akan Buat Aturan Khusus untuk Permudah Penyaluran Bantuan ke Kawasan 3T
Gibran Serahkan Bansos untuk 31.070 Warga Terdampak PPKM
Mensos Risma Marah pada Bank di Riau: Dosa Bantuan Tidak Disalurkan, Hak Orang Miskin
Menko Airlangga: Bansos Beras dan Subsidi Upah Sudah Tersalurkan 100 Persen
Pemerintah Dampingi Difabel yang Kehilangan Pekerjaan di Tengah Pandemi
1.930 Buruh Pabrik Rokok Sidoarjo Terima BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau
Menkop Teten: Bantuan untuk UMKM di 2022 Belum Ditetapkan