Kolaborasi TNI dan YGSN Sukses Gelar Bakti Sosial Skala Besar
Dia berharap setidaknya langkah tersebut dapat membantu mempercepat program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
Kodam IV/Diponegoro melalui Korem 071/Wijayakusuma berkolaborasi dengan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN) sukses menggelar Bakti Sosial Skala Besar (BSSB) perdana di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada 18 hingga 29 November 2024.
Ketua YGSN, Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indratmoko mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah untuk membantu pemerintah dalam rangka meringankan beban masyarakat.
- Panglima TNI 'Parkir' 5 Batalyon Tentara di Perbatasan Papua di bawah Komando Kodam Kasuari
- BTN Siap Kolaborasi dengan PP Muhammadiyah Perkuat Ekonomi Syariah
- Program TJSL PLN Peduli Catat Keberhasilan Pengembangan Lapangan Kerja & UMK Secara Nasional
- Kendali Mutu dan Biaya Jadi Tumpuan Keberlanjutan Program JKN
"Kami berusaha mengisi celah-celah yang belum tersentuh oleh program-program pemerintah. Karena fakta nyata di lapangan masih banyak ditemukan masyarakat yang belum tersentuh oleh program pemerintah dan kami mengisinya," kata Teguh dalam Konferensi Pers yang digelar pada Rabu (4/12).
Dia berharap setidaknya langkah tersebut dapat membantu mempercepat program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
Adapun sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam program BSSB diantaranya pemberian kaki palsu, rehabilitasi rumah tidak layak, pemberian kacamata minus, memperbaiki fasilitas sekolah, pemberian paket perlengkapan sekolah, serta pembangunan tiga sumur bor.
Selain itu kegiatan lainnya juga mencakup pemberian kursi roda adaptif bagi penyandang disabilitas ganda, operasi bibir sumbing, operasi katarak, pemberian 10 ton pupuk gratis, hingga pemberian ratusan paket sembako.
Teguh menyebut alasan pemilihan Banyumas sebagai daerah pertama diadakannya BSSN dikarenakan Korem 071 sudah pernah menggelar kegiatan kemanusiaan di daerah tersebut.
"Pertimbangan kenapa Banyumas yang pertama kali laksanakan untuk berkolaborasi, Kodam atau Korem 071 sudah sering melakukan hal serupa, sehingga akan lebih muda. Karena kami baru pertama melaksanakan kolaborasi ini," ujarnya
Meski begitu Teguh mengatakan program BSSB juga akan digelar pada sejumlah wilayah terutama wilayah zona merah seperti di Pulau Jawa, NTT, NTB, Bali dan sejumlah wilayah lainnya secara bertahap.
Teguh mengaku dalam pelaksanaan program BSSN, pihaknya menghabiskan hampir Rp2,5 miliar, dimana dana tersebut merupakan dana pribadi yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kira-kira sekitar Rp2,5 M untuk bakti sosial skala besar. Anggaran ini, saat sekarang masih dari dana Pak Prabowo sendiri," ujarnya.
Sebagai informasi, Prabowo merupakan pendiri dari Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN), dimana yayasan ini didirikan pada 29 Agustus 2024.
Pemberian Kacamata Pintar dan Tablet
Selain pemberian berbagai jenis bantuan kemanusiaan, YGSN bersama TNI juga akan memberikan kacamata pintar bagi tunanetra dan tablet pada anak sekolah demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Uniknya, kacamata pintar tersebut sudah dilengkapi oleh teknologi AI yang mampu menghasilkan suara ketika membaca sesuatu, dan mengetahui keadaan di depannya.
"Fitur-fitur ini tidak hanya untuk hanya baca buku saja tapi juga bisa untuk men-scan keadaan seseorang, mengingat nama-nama orang di depan mereka dan bisa membaca money notes atau membaca mata uang dari berbagai macam negara," kata Sekretaris YGSN Wira.
Wira menjelaskan kacamata pintar ini diperuntukan bagi teman-teman tunanetra yang sedang bersekolah yakni mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga kuliah.
Sementara itu, tablet yang didasarkan bagi anak-anak di bangku SD dijelaskan Wira sudah dilengkapi sistem AI yang mampu mempelajari mood anak sehingga dapat memberikan pelajaran yang efektif.
Tablet tersebut pun hanya memuat pelajaran anak, seperti membaca dan menghitung. Pada tablet tersebut dijelaskan Wira sudah memuat kurikulum Indonesia sehingga memudahkan proses pembelajaran anak.
Nantinya tablet tersebut akan diberikan pada anak sekolah secara bertahap.
"Jadi kita akan membantu siswa-siswa dan juga guru-guru. Rencananya YGSN akan mendatangkan 5000 tablet. Sebenarnya akan mendatangkan 500 tablet di Januari. Kita akan mencoba men-distribusikan kepada beberapa sekolah yang sudah dipetakan daerah merah seperti Pulau Jawa, Bali, NTT, dan NTB," ujarnya.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin