Komisi I DPR dukung langkah Marsekal Hadi batalkan rotasi petinggi TNI
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Evita Nursanty mendukung keputusan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menganulir keputusan Jenderal Gatot Nurmantyo merotasi 16 perwira TNI. Menurutnya, tidak etis apabila kebijakan rotasi dilakukan oleh Panglima TNI jelang berakhirnya masa jabatan.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Evita Nursanty mendukung keputusan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menganulir keputusan Jenderal Gatot Nurmantyo merotasi 16 perwira TNI. Menurutnya, tidak etis apabila kebijakan rotasi dilakukan oleh Panglima TNI jelang berakhirnya masa jabatan.
"Mungkin saja betul proses rotasi itu sudah berlangsung jauh hari namun sebagai panglima yang akan diganti sebaiknya menyerahkan keputusan itu ke panglima yang baru," kata Evita saat dihubungi, Selasa (20/12).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa saudara kandung dari Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak? Diketahui, Marsekal Muda (Marsda) TNI Deni Hasoloan Simanjuntak merupakan adik kandung dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Sebelum menganulir mutasi anggota TNI itu, Evita meyakini Marsekal Hadi telah melakukan evaluasi SDM di institusinya. Evita juga menilai Marsekal Hadi telah menimbang dengan baik kekuatan dan profesionalitas anggota TNI sebelum mengambil keputusan tersebut.
"Jadi dia tahu kekuatan personel yang ada sehingga diambil keputusan untuk mempertahankan posisi personil dalam organisasi," tukasnya.
Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah membatalkan mutasi terhadap sejumlah anggota TNI. Mutasi tersebut sebelumnya dilakukan oleh Panglima TNI sebelumnya Jenderal Gatot Nurmantyo.
Surat yang telah diterbitkan oleh Gatot saat itu dengan nomor Kep/982/XII/2017 tertanggal 4 Desember dibatalkan oleh Hadi lewat penerbitan surat keputusan baru bernomor Kep/928.a/XII/2017 tertanggal 19 Desember.
Dalam surat keputusan yang dibuat oleh Gatot sewaktu masih menjabat sebagai Panglima TNI yaitu sebanyak 85 anggota TNI dirotasi. Namun, dengan keluarnya surat keputusan baru yang dibuat oleh Hadi, sebanyak 16 petinggi TNI batal dirotasi.
Baca juga:
Komisi I DPR dukung langkah Marsekal Hadi batalkan rotasi petinggi TNI
Komisi I DPR minta keputusan Marsekal Hadi anulir rotasi 16 pati TNI tak dipolitisir
Biasa kejar maling di darat, Kapolri Tito pusing saat Sukhoi bermanuver
'Kalau TNI-Polri terus jaga kebersamaan, masyarakat bangga dan lihatnya adem'
Panglima TNI sematkan Brevet Wings kepada Kapolri, Kasad, dan Kasal