Komisi I: Laporan Komnas Perempuan manuver seleksi KPI
"Komnas Perempuan, mendapat aduan tapi tidak pernah minta klarifikasi kepada calon anggota KPI," kata Mahfudz.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai janggal kasus pelaporan Komnas Perempuan kepada empat anggota DPR saat melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon komisioner KPI. Dia merasa, ada pihak-pihak yang tidak senang dengan hasil seleksi anggota KPI yang dilakukan pada bulan Juli lalu.
Mahfudz mengatakan, kejanggalan bermula pada saat pelaporan ini justru dilakukan tanpa ada pemberitahuan dari anggota KPI yang merasa dirugikan. Bahkan, tak satu pun peserta uji kepatutan dan kelayakan yang merasa dirugikan dalam kasus ini.
"Ada orang ngadu tapi calon anggota KPI tidak pernah ada yang mengeluh, saya sudah cek satu per satu. Komnas Perempuan, mendapat aduan tapi tidak pernah minta klarifikasi kepada calon anggota KPI. Aduan diterima begitu saja, tanpa sepengetahuan calon yang dimaksud," kata Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/12).
Selain itu, dia juga merasa ada manuver yang dilakukan pihak tertentu untuk menggagalkan fit and proper test KPI waktu itu. Namun sayang, lanjut dia, upaya itu gagal karena pihaknya sudah melakukan tes sesuai undang-undang yang berlaku.
"Setelah Komisi I putuskan hasil fit and proper test calon komisioner KPI, memang ada manuver yang ingin menggugat keabsahan hasil fit and proper test. Saya tahu itu, mereka lakukan isu-isu ini, gugat ke sana ke mari tapi gagal karena memang yang dilakukan Komisi I sudah sesuai aturan perundangan," tegas dia.
Wasekjen PKS ini pun merasa yakin jika isu pelaporan empat anggota DPR ke Badan Kehormatan (BK) itu hanya sebuah manuver. Dengan tujuan, tidak puas hasil uji kepatutan dan kelayakan.
"Laporan yang diangkat minggu lalu ini, bagian dari manuver orang-orang yang tidak puas hasil seleksi," imbuhnya.
Karena isu ini, dia pun berpandangan, anggota DPR dan Komisioner KPI yang dirugikan. Sebab, isu yang disebut pelecehan ini sudah meluas ke masyarakat.
"Yang jadi korban anggota Komisi I dan anggota KPI itu yang fotonya sudah beredar di media massa, namanya disebut-sebut. Sekarang orang-orang ini tertekan," pungkasnya.
Sebelumnya, BK DPR mendapatkan laporan dari Komnas Perempuan terhadap empat anggota DPR yang diduga melakukan bias gender saat melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon Komisioner KPI. Dalam laporan itu, empat anggota Komisi I DPR diduga tak menghormati wanita karena bertanya perihal pribadi.
Komisioner KPI itu yakni Agatha Lily. Dia sendiri telah membantah merasa dilecehkan atau tidak dihormati oleh sejumlah anggota DPR saat menjalani fit and propertest sebagai calon Komisioner KPI.
Sementara empat anggota DPR yang dilaporkan yaitu, Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin, Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan, anggota Komisi I dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohammad Syahfan Badri Sampurno, dan anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar M Oheo Sinapoy.