Komisi III Kawal Kasus Pembunuhan Saksi Kasus Korupsi yang Ditemukan Terbakar
Menurut dia, bukti yang didapatkan dari korban yaitu nametag dan bersepeda motor. Dengan begitu, ia mengatakan aparat kepolisian bisa menjadikan petunjuk untuk mengejar siapa yang diduga pelakunya.
Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, alias Bambang Pacul menyebut pihaknya akan mengawal dugaan pembunuhan terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) Bapenda yang menjadi saksi kasus korupsi alih aset Pemerintah Kota Semarang, yakni Paulus Iwan Boedi Prasetyo. Dia mengatakan, tindakan tersebut harus segera dituntaskan, agar tidak menimbulkan spekulasi yang negatif di masyarakat.
"Itu adalah jelas-jelas tindak pidana pembunuhan dan itu pembunuhan berencana. Karena itu dipotong kemudian dibakar," kata Bambang Pacul, saat ditemui, di Gedung Nusantara II DPR RI, Selasa, (13/9).
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
"Bahwa kita boleh saja berpikir macam-macam tetapi kita musti nanti dipikirkan atas dasar data dan itu fakta dan data ini lah yang nanti akan menentukan polisi," sambungnya.
Menurut dia, bukti yang didapatkan dari korban yaitu nametag dan bersepeda motor. Dengan begitu, ia mengatakan aparat kepolisian bisa menjadikan petunjuk untuk mengejar siapa yang diduga pelakunya.
Oleh karena itu, Bambang Pacul mengatakan Komisi III akan terus mengawal dan mengawasi proses penyelidikan kasus dugaan pembunuhan terhadap PNS Bapenda tersebut.
"Jadi kita tunggu sampai beliau bekerja dan kita kawal dengan baik," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus penemuan jenazah terbakar tanpa kepala di kawasan Marina, Semarang, diduga kuat kaitannya dengan kasus dugaan korupsi yang tengah diselidiki Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah. Hal ini berdasarkan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan mayat.
Dari barang bukti tersebut, identitas korban mengarah kepada pegawai Bapenda Kota Semarang Paulus Iwan Boedi Prasetijo. Kondisi korban ketika ditemukan badan sudah hangus terbakar. Kepala, kaki kanan dan dua telapak tangannya hilang.
"Jadi ini korban pembunuhan, ada kemungkinan mayat itu dibunuh dulu sebelum dibakar," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Minggu (11/9).
Sementara itu, Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro pemeriksaan juga dilakukan untuk mengungkap penyebab sepeda motor korban ditemukan dalam keadaan terbakar.
"Labfor saat ini sedang meneliti penyebab kebakaran, apakah sumber api berasal dari korsleting atau ada kesengajaan dibakar," kata Djuhandani.
Fakta-fakta yang menguatkan kepada identitas korban adalah penemuan monogram PNS dan name tag atas nama Iwan Budi P, serta sepasang pelat nomor merah H 9799 RA di lokasi penemuan mayat.
"Hasil olah TKP motor Mio yang terbakar digunakan Iwan Boedi Prasetijo Paulus ada pelat merah nopol H 9799 RA," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.
Meski mengarah pada Iwan, namun Irwan menyatakan identitas korban belum bisa dipastikan. Saat ini Tim Labfor Polda Jateng sedang mendalami lebih lanjut guna memastikan apakah korban adalah pegawai Bapenda Semarang yang hilang sejak 24 Agustus 2022.
"Kita masih menunggu proses pemeriksaan forensik. Harus dibuktikan dulu apakah yang meninggal Iwan atau bukan. Kalau kendaraannya, diduga kuat iya, karena identik dengan nomor pelat, nomor rangka, nomor mesin itu sudah identik," ungkapnya.
(mdk/eko)