Komnas HAM Tunggu Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Sebelum Beberkan Hasil Temuan
Menurut Anam, pihaknya telah banyak mengantongi berbagai keterangan berkaitan luka dalam kasus baku tembak yang terjadi di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo. Keterangan itu telah saling dikombinasikan secara imparsial atau setara.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih menunggu hasil autopsi ulang atau ekshumasi terhadap jenazah Brigadir J yang bakal dilakukan Tim Khusus Polri. Sebelum nantinya, membeberkan hasil temuan dalam kasus baku tembak sesama anggota polisi.
"Sebenarnya kami juga bisa langsung tarik titik-titik kesimpulan namun demikian kalau masih ada proses ekshumasi kami tunggu proses ekshumasi," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam kepada wartawan, Senin (25/7).
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Siapa yang memimpin Polisi Istimewa setelah Proklamasi Kepolisian? Setelah Proklamasi Kepolisian, pimpinan prajurit yang merupakan orang Jepang yaitu Sidookan Takata dan Fuko Sidookan Nishimoto dicopot. Mengutip Instagram @museasurabaya, Markas Polisi Istimewa selanjutnya dipimpin oleh Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin.
Menurut Anam, pihaknya telah banyak mengantongi berbagai keterangan berkaitan luka dalam kasus baku tembak yang terjadi di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo. Keterangan itu telah saling dikombinasikan secara imparsial atau setara.
"Sepanjang yang kami peroleh terkait tubuh luka proses imparsialnya sudah kami lalui. Jadi di samping kami dapat dari keluarga kami juga dapat dari pendalaman ahli, kami kami juga dapat dari Dokkes. Soal luka secara proses imparsial sudah kami lalui," tuturnya.
Atas hal itu, Anam mengatakan jika persoalan penyelidikan terkait luka hanya tinggal menunggu hasil autopsi ulang. Adapun, bila ada perubahan akan dikonfirmasi dari hasil autopsi ulang yang bakal dilakukan Rabu (27/7).
"Kecuali ada info lain dan kita tunggu juga hasil ekshumasi. Mulai besok kami sudah mengembangkan agendanya kepada tema-tema yang lain," ucapnya.
Anam menyebut jika ranah lain yang bakal diteliti lebih lanjut semisal digital forensik dengan melibatkan dan meminta keterangan dari pihak siber polri.
"Untuk luka kami tinggal tunggu proses ekshumasi saja. Jadi mulai Besok Kamis udah merangsek pada bagaimana siber, digital forensik dan teman-teman yang lain," ujarnya.
Sekedar informasi jika kasus baku tembak yang terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. Turut melibatkan Brigadir J yang tewas akibat tembakan dari Bharada E.
Adapun baku tembak itu ditengarai adanya dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Pol Ferdy Sambo. Untuk saat ini kasus yang ditangani Polda Metro Jaya berkaitan dengan perkara pelecehan, dan pengancaman serta kekerasan terhadap Istri Ferdy Sambo.
Sementara untuk kasus lainnya pun juga ditangani Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang turut mengusut kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Laporan itu dilayangkan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
(mdk/eko)