KontraS tuding Jaksa Agung takut direshuffle usut kasus Setnov

Hingga kini penyelidikan kasus pemufakatan jahat itu masih di usut Kejagung.

Kejaksaan Agung pernah dengan lantang menginginkan rekonsiliasi kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Koordinator Komisi untuk orang hilang dan korban tindakan kekerasan (KontraS) Haris Azhar mengungkapkan pernah menanyakan langsung ke Jaksa Agung HM Prasetyo tentang bagaimana langkah yang akan diambil oleh Kejaksaan Agung untuk melakukan rekonsiliasi itu.

Dia menjelaskan sesungguhnya Jaksa Agung telah memiliki langkah, tetapi langkah tersebut tak berjalan ke depan justru hanya berdiam diri dan tak melangkah karena disusupi kepentingan politik.

"Karena apa? Karena ada tarung politik," kata Haris di Kantor KontraS, Jakarta, Sabtu (26/12).

Dia justru heran dengan sikap Jaksa Agung HM Prasetyo yang bergerak cepat dalam kasus 'Papa Minta Saham' dengan ingin mencari keberadaan pengusaha Riza Chalid yang merupakan salah satu orang yang berada dalam rekaman percakapan pencatutan nama Presiden Joko Widodo yang dilakukan oleh Setya Novanto.

Dia menilai turun tangan Jaksa Agung di kasus 'Papa Minta Saham' hanyalah sebuah langkah cari muka agar tak dicopot oleh Presiden Jokowi dari jabatan prestisius itu.

"Kasus Papa Minta Saham kok cepat? Kasus HAM malah mengendap. Apa karena takut direshuffle?" katanya.

Sebab itu pula, apabila nantinya Presiden Jokowi melakukan reshuffle jilid II, dia berharap agar perombakan juga menyasar ke posisi HM Prasetyo. Apalagi, selama lebih dari satu tahun menjabat, tak ada prestasi yang diukir oleh mantan Anggota Komisi III DPR itu.

"Apakah dia layak diganti? Sangat layak!" harapnya.

Baca juga:
Ipar JK jumpa Jim Bob, Fahri bilang 'biar Pansus Freeport yang buka'
Awan mendung pengusutan kasus 'Papa Minta Saham' di Kejaksaan Agung
Lengkapi bukti, Jaksa Agung tak mau grasak-grusuk usut kasus Setnov
LSI Denny JA: 'Papa Minta Saham' jadi isu paling panas 2015
Teten sebut Luhut yang bawa eks petinggi Freeport masuk Istana
Setnov sudah mundur dari Ketua DPR, sidang etik harus dilanjutkan
Sembari sindir Setnov, ini makna hari ibu bagi Zulkifli Hasan