Kopassus santuni keluarga TNI AU korban perkelahian Rp 100 juta
Danjen Kopassus berjanji akan mengungkap kasus tersebut secara transparan.
Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus, Mayjen TNI Doni Monardo turut berbelasungkawa atas meninggalnya anggota TNI Udara Serma Zulkifli pascaperkelahian dengan anggota Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan, di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/5) dini hari. Bahkan Danjen akan memberikan uang santunan Rp 100 juta kepada keluarga korban.
Berdasarkan informasi dari Dinas Penerangan Kopassus, Selasa (2/6) malam, uang santunan sebesar Rp 100 juta akan diberikan kepada istri almarhum Serma Zulkifli. Sedangkan korban yang masih dalam perawatan akan ditanggung sepenuhnya oleh Kopassus.
"Bagi korban yang saat ini di rawat di rumah sakit akan membantu biaya pengobatan sampai sembuh," kata Danjen Kopassus.
Dengan kejadian tersebut Danjen Kopassus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota TNI AU dan keluarganya. Sementara itu terkait kedatangan jenazah di bandara Halim Perdanakusuma, disambut Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Santos G Matondang dan sejumlah staf.
Doni menyatakan menyesalkan kejadian. Dia berjanji akan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku secara transparan dan tidak akan ditutup-tutupi.
Sebagaimana diketahui telah terjadi perkelahian pada hari Minggu (31/5) pukul 02.45 WIB di Bima Karaoke Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo antara oknum anggota Grup 2 Kopassus dengan anggota TNI AU Adisumarmo Solo yang mengakibatkan seorang meninggal dunia di rumah sakit dan 3 lainnya mengalami luka-luka.
Sebanyak lima anggata Grup 2 Kopassus yang diduga terlibat sudah diserahkan ke Denpom Solo guna diproses lebih lanjut.
Baca juga:
Ini penyebab anggota TNI AU bentrok lawan Kopassus di Sukoharjo
4 Anggota TNI AU dikeroyok, biaya pengobatan ditanggung Kopassus
Anggota Kopassus pengeroyok 4 TNI AU diserahkan ke Denpom
Pengeroyok TNI AU diduga anggota Grup II Kopassus
Kasus pengeroyokan anggota TNI AU di Sukoharjo ditangani Mabes
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Bagaimana kemampuan TNI AU saat itu dibandingkan dengan negara tetangga? “Negara-negara tetangga pada tahun 1962, belum memiliki pesawat tempur supersonik seperti MiG-21,” tulis Marsekal Muda (Pur) Wisnu Djajengminardo.Hal itu dimuat dalam biografinya Kesaksian Kelana Angkasa yang diterbitkan Angkasa Bandung.
-
Kapan atraksi dirgantara TNI AU di Banyuwangi akan diadakan? Rangkaian kegiatan digelar pada 15-17 September 2023.
-
Mengapa TNI AU saat itu bersiap untuk perang terbuka dengan Belanda? Pesawat Pengebom TU-16 dan TU-16 KS Siap Membombardir Belanda di Irian Barat Tahun 1960an, Indonesia bersiap perang terbuka dengan Belanda yang tak mau menyerahkan Irian Barat.Sejumlah persenjataan paling canggih dari Blok Timur disiapkan untuk konfrontasi.
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).