Korban Gigitan Sebabkan Rabies Tinggi, Warga Ramai-Ramai Vaksin Anjing
Masyarakat antusias membawa hewan peliharaannya datang ke lokasi pemeriksaan untuk mendapat pelayanan vaksin. Hewan peliharaan sebelum disuntik vaksin, akan dilakukan pemeriksaan atau screening guna memastikan kesehatannya.
Takut terjangkit rabies, ratusan warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) membawa anjing mereka di halaman depan gedung Sasando (Kantor gubernur), untuk disuntik vaksin oleh komunitas pecinta anjing Flobamora Canine Community (FCC), Sabtu (10/6).
FCC yang bekerja sama dengan Dinas Peternakan Provinsi NTT, Dinas Pertanian Kota Kupang serta Manajemen Surat Kabar Harian Pos Kupang ini bertujuan untuk melawan penularan penyakit melalui gigitan anjing tersebut.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah rabies pada kucing? Pencegahan rabies pada kucing sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara utama untuk mencegah rabies adalah melalui vaksinasi rutin. Vaksinasi rabies biasanya diberikan kepada kucing ketika mereka masih anak-anak dan harus diperbarui setiap tahun atau setiap tiga tahun.
-
Apa ciri khas yang paling mencolok dari kucing yang terinfeksi rabies? Salah satu tanda awal rabies pada kucing adalah perubahan perilaku yang mencolok.
-
Apa saja ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies? Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda. Ciri-Ciri kucing rabies penting diketahui oleh semua orang. Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda.
-
Kenapa rabies bisa menyebabkan kematian? Penyakit ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan otot, kejang, dan kematian.
-
Kapan kucing yang terinfeksi rabies bisa menunjukkan gejala kelumpuhan? Kucing yang terinfeksi rabies dapat mengalami kelumpuhan pada anggota tubuh tertentu atau kesulitan berjalan.
Masyarakat antusias membawa hewan peliharaannya datang ke lokasi pemeriksaan untuk mendapat pelayanan vaksin. Hewan peliharaan sebelum disuntik vaksin, akan dilakukan pemeriksaan atau screening guna memastikan kesehatannya.
Perwakilan FCC drh Cahyo menjelaskan, kegiatan vaksinasi hewan (anjing dan kucing) itu terselenggara atas inisiatif dari insan pecinta anjing, dengan harapan hewan peliharaan mereka memenuhi standar kesehatan ternak.
Berdasarkan inisiatif tersebut, dilakukan lah komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat, hingga dapat terselenggara agenda tersebut. "Terima kasih kepada semua orang yang hadir dan terlibat dalam kegiatan ini," ujarnya.
Menurut Cahyo, vaksin ternak ini sebagai bentuk antisipasi dan proteksi dini penyakit rabies yang kini terindentifikasi masuk di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). abah ini harus dicegah agar tidak masuk ke wilayah Kota Kupang.
Ia menambahkan, penanganan penyakit mematikan merupakan tanggungjawab pemerintah namun sebagai masyarakat yang baik, harus terlibat membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan kesehatan yang saat ini ditetapkan sebagai KLB di Sikka dan TTS.
"Dengan keterlibatan masyarakat dan mendapat dukungan semua pihak, maka diharapkan anjing di Kota Kupang bisa terlayani vaksin untuk memproteksi sejak dini," jelas Cahyo.
Asisten II Setda Kota Kupang, Ignasius Lega menyampaikan terima kasihnya kepada FCC yang telah berinisiatif mengadakan vaksinasi rabies.
Menurut Ignas, Kota Kupang merupakan salah satu wilayah yang rentan dari penyakit mematikan ini karena menjadi pusat dan pintu masuk-keluar perdagangan. Tetapi jika ada kesadaran dari masyarakat maka penyakit ini dapat terhindari.
"Kegiatan ini sangat membantu pemerintah. Kalau rabies sudah masuk di Kota Kupang, setidaknya binatang peliharaan kita sudah terproteksi. Kami sangat mendukung pelaksanaan kegiatan vaksin yang digelar FCC ini, semoga kegiatan ini terus dilakukan di Kota Kupang," tutupnya.
Untuk diketahui, korban gigitan anjing di Kabupaten TTS kini sudah mencapai 247 orang, yang tersebar di 73 Desa dan 22 Kecamatan. Dari 247 kasus tersebut, hanya satu orang yang menjalani rawat inap di rumah sakit, satu orang meninggal dan 245 orang menjalani rawat jalan.
(mdk/eko)