Kota Kediri Tak Lagi Zona Merah Corona, Warga Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah mengeluarkan Kota Kediri dari Zona Merah penyebaran Covid-19 menjadi Kuning dengan skor 2,5 atau dari sedang ke rendah.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah mengeluarkan Kota Kediri dari Zona Merah penyebaran Covid-19 menjadi Kuning dengan skor 2,5 atau dari sedang ke rendah.
"Kita patut bersyukur bisa lepas dari zona merah ke oranye lalu sekarang kuning. Semoga bisa lekas menjadi zona hijau. Ini semua berkat peran masyarakat yang mau kooperatif menerima setiap produk kerja Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kota Kediri," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Jumat (19/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Forkopimda dan jajaran Pemkot Kediri juga sangat aktif membantu, Polresta Kediri dan Kodim 0809 mengerahkan semua sumber daya sehingga kerja OPD yang masuk Gugus Tugas Covid-19 bisa maksimal kerjanya," tambah walikota yang biasa disapa Mas Abu ini.
Abdullah juga menilai warga Kota Kediri kooperatif seperti tidak melanggar isolasi mandiri dalam pengawasan baik di tingkat RT atau perumahan.
"Tentunya saat isolasi mandiri dalam pengawasan semua kebutuhan warga kita jamin, baik kebutuhan pangan hingga kebutuhan lain misal mobil ATM yang disediakan Bank Jatim, itu sangat membantu. Dan terbukti dengan metode ini mata rantai penyebaran bisa terputus," ujarnya.
Selain itu, warga Kota Kediri, kata dia, aktif melaporkan jika melihat ada pelanggaran terkait protokol kesehatan Covid-19. Seperti ada gerombolan pesepeda di Jembatan Lama Brantas yang selfie dan nongkrong, atau keramaian di GOR Joyoboyo di akhir pekan.
"Warga melapor ke saya langsung. Karakter warga kota yang kritis ini juga bisa menjadi fungsi kontrol, karena kami yakin tidak semua yang melintas atau berkegiatan di Kota Kediri ini warga kami, jadi kita sama-sama saling mengawasi dan mengingatkan," ungkapnya.
Saat ini, lanjut dia, tugas pemkot adalah menjadikan wilayah Kota Kediri kembali ke zona hijau. "Jadi kita berupaya keras untuk mencegah penularan. Jangan sampai, dengan adanya peraturan yang membolehkan kegiatan usaha kembali berjalan dimaknai masyarakat boleh bebas semaunya. Saya ingatkan, kita harus tetap disiplin dan dalam koridor protokol nasional Covid-19," tegas Mas Abu.
Langkah pendukung yang dilakukan antara lain pembatasan jam malam, semua kegiatan yang bergerombol dan tanpa disiplin protokol Covid-19 pasti akan ditertibkan.
"Ini semua untuk melindungi warga. Silakan, sejumlah kegiatan usaha yang sudah kami izinkan boleh beroperasi, yang belum dapat izin mohon tunggu, karena kami juga menunggu arahan dari pemerintah pusat," tutup Mas Abu.
(mdk/bal)