Kota Semarang Banjir, 288 Jiwa Terdampak
Banjir menggenangi sejumlah titik Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, sejak Jumat (18/2). Sebanyak 113 KK atau 288 jiwa terdampak.
Banjir menggenangi sejumlah titik Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, sejak Jumat (18/2). Sebanyak 113 KK atau 288 jiwa terdampak.
“Tidak ada korban luka atau warga yang mengungsi,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Minggu (20/2).
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kenapa Babancong dibangun? Bentuknya unik, dan bergaya Eropa untuk mempercantik pusat pemerintahan setempat.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat satu kelurahan terdampak, yaitu Mangkukulon, Kecamatan Tugu. 91 Rumah warga pada kelurahan tersebut terdampak.
“BPBD tidak merinci tingkat kerusakan akibat banjir ini,” ujarnya.
Banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi, mengakibatkan debit Sungai Plumbon meluap.
Banjir di Enrekang Sulsel
Banjir juga melanda satu kelurahan di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Kejadian ini berlangsung setelah hujan lebat mengguyur Kecamatan Engkerang pada Jumat (18/2), pukul 05.30 setempat.
Banjir tak terhindarkan setelah debit air Sungai Saddang di wilayah Enrekang meluap. Sebanyak 45 KK di Kelurahan Juppandang terdampak.
Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merendam 32 hektar lahan pertanian. Saat banjir terjadi, tinggi muka air berkisar 30 hingga 50 cm.
BPBD Kabupaten Enrekang dibantu TNI, Polri, relawan dan aparat kecamatan bersiaga untuk mengantisipasi dampak buruk banjir.
Melihat banjir di dua wilayah ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk mengantispasi potensi banjir susulan, khususnya di puncak musim hujan. Kedua wilayah ini memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah Kota Semarang masih berpeluang hujan pada hari ini dengan intensitas ringan, sedangkan esok berpeluang hujan sedang.
“Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan untuk siap siaga dalam menyiagakan personel maupun fasilitas untuk mendukung pelayanan darurat, seperti tempat evakuasi sementara dengan penerapan protokol kesehatan di tengah meningkatnya kasus Covid-19,” kata Abdul.
(mdk/rnd)