Kota Serang Peringkat Pertama Inflasi di Pulau Jawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat pada Maret 2019 inflasi di Banten sebesar 0,08 persen. Sedangkan inflasi year on year (YoY) tertinggi di Pulau Jawa yakni Kota Serang 3,10 persen, Kota berikutnya DKI Jakarta 3,01 persen, Tangerang 3,00 persen dan Bekasi 2,85 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat pada Maret 2019 inflasi di Banten sebesar 0,08 persen. Sedangkan inflasi year on year (YoY) tertinggi di Pulau Jawa yakni Kota Serang 3,10 persen, Kota berikutnya DKI Jakarta 3,01 persen, Tangerang 3,00 persen dan Bekasi 2,85 persen.
"Peringkat satu untuk Kota Serang, peringkat ketiga untuk Kota Tangerang dan peringkat ke 6 (enam) untuk Kota Cilegon," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi pada BPS Provinsi Banten Bambang Widjonarko melalui siaran pers, Kamis (4/4).
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kenapa peredaran mata uang Jepang di Sumatra menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
-
Bagaimana cara URIPS menyelesaikan masalah inflasi di Sumatra? Harga satu rupiah URIPS sama dengan satu rupiah ORI dan seratus rupiah uang Jepang.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
Sedangkan inflasi year on year terendah terjadi di kota Tasikmalaya 1,31 persen. Berturut-turut berikutnya adalah Banyuwangi 1,54 persen, Probolinggo 1,57 persen, dan Cirebon sebesar 1,69 persen. Dari 26 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang ada di Pulau Jawa, tidak semua kota mengalami inflasi. Tiga kota yang mengalami Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilegon yaitu sebesar 0,37 persen, disusul kemudian Kota Malang yaitu sebesar 0,36 persen dan Kota Semarang sebesar 0,34 persen.
"Sementara itu, ada 3 Kota yang mengalami deflasi yaitu Probolinggo -0,12 persen, Sumenep -0,07 persen dan Jember -0,06 persen. Jika dibandingkan dengan 26 kota inflasi di Pulau Jawa, inflasi Kota Tangerang di Provinsi Banten berada pada peringkat ke-23 (dua puluh tiga). Sementara untuk Kota Serang berada pada peringkat ke-16 (enam belas) dan Kota Cilegon pada peringkat ke 1 (satu)," ujarnya.
BPS pun mencatat tiga kota di Banten di antaranya, Kota Serang, Kota Tangerang, dan Cilegon pada bulan Maret 2019 ini sebanyak 238 komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 156 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 82 komoditas mengalami penurunan harga.
"Hal tersebut di atas menyebabkan inflasi pada Maret 2019 sebesar 0,08 persen, dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 143,70 pada Bulan Februari menjadi 143,81 pada Bulan Maret," katanya.
Sedangkan kelompok komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi Banten berturut-turut adalah transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,00 persen sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok bahan makanan masing-masing sebesar -0,01 persen dan -0,11
persen.
"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama Bulan Maret 2019 antara lain bawang merah, tahu mentah, angkutan udara, piza, bawang putih, bawal, mujair dan gurame. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain adalah tomat buah, buncis, cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit dan kamera," katanya.
Baca juga:
Respons Menko Luhut soal Mahalnya Harga Tiket Pesawat Sumbang Inflasi Maret
5 Daerah Ini Terdampak Tiket Pesawat Mahal
Tiket Pesawat dan Harga Bawang Jadi Penyebab Inflasi Maret
BPS Catat Inflasi Maret 2019 Sebesar 0,11 Persen
BI Prediksi Inflasi Maret Capai 0,10 Persen
Bank Indonesia Catat Inflasi Maret Akibat Tiket Pesawat Mahal