Kreatif, alasan anak jalanan di Sekolah Master Depok dapat beasiswa
Setiap tahunnya, LPDP memberikan 2.000 beasiswa.
Eks anak jalanan yang mengenyam pendidikan di sekolah Masjid Terminal (Master) atau sekolah khusus anak jalanan yang berlokasi di Depok mendapatkan beasiswa.
"LPDP memberi kontribusi positif Social Creative Contribution (SCC) pada lingkungan sekitar. Salah satunya memilih sekolah marginal di Depok. Sekolah marginal memiliki tingkat belajar yang tinggi dan bahkan di sini ada yang kuliah S1, S2 hingga keluar negeri," kata Ketua Pelaksana LPDP, Enji, saat menyerahkan beasiswa ke pihak sekolah, Rabu (4/3).
Enji menambahkan, sekolah ini sangat berbeda dengan sekolah formal. Tapi soal kualitas anak didiknya tak bisa dipandang sebelah mata karena mereka juga ditempa menjadi murid-murid kreatif.
"Dikarenakan ada pengajaran produk kreatif, di mana yang mengajarkan belajar dari sebuah bahan bekas dan diedit value nantinya akan dijual, intinya kita mengajarkan bagaimana mereka menjadi entrepreneur," jelasnya.
Ditambahkannya, lebih kurang dua ribu orang mendapatkan beasiswa oleh pihak LPDP. Diharapkan, beasiswa ini bisa membantu anak bangsa menjadi seorang penerus yang berilmu.
Sebagai apresiasi pada karya murid-murid Sekolah Master, LPDP akan membuat bazar di parkiran Fisip UI, pada Sabtu besok. Nantinya, hasil jualan akan disumbangkan ke berdinding peti kemas itu.
Baca juga:
LPDP Kemenkeu tanam dana abadi pendidikan di deposito
Sejak 2013, LPDP Kemenkeu salurkan 4.580 beasiswa
Bermodal limbah, siswi SMA buat kulkas tanpa listrik juara di AS
Bikin kulkas tanpa listrik, 2 siswi SMA menang lomba di AS
2 Siswa juara iptek di AS tagih janji beasiswa ke Kemendikbud
Inggris tawari pemuda Jatim sekolah murah program S2 dan S3
-
Apa yang unik dari cara anak-anak ini berjalan? Para peneliti dari Universitas Liverpool melakukan penelitian pada anak-anak ini dan mengungkapkan bahwa kerangka tubuh mereka lebih mirip dengan kera daripada manusia.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Siapa saja anak-anak yang berjalan merangkak itu? Keluarga Olas ini terdiri dari 18 anak, dengan enam di antaranya lahir dengan ciri yang belum pernah ditemukan pada manusia modern dewasa. Tragisnya, salah satu dari keenam anak tersebut telah meninggal dunia, namun sisanya tetap menjadi misteri yang menarik bagi para peneliti.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Bagaimana cara anak-anak di Kampung Timbulsloko pergi ke sekolah? Anak-anak terpaksa pergi sekolah menggunakan perahu. Karena daratan sudah tertutup air. Anak-anak harus mendayung perahu sejauh satu kilometer ketika berangkat sekolah.
-
Kenapa anak-anak ini berjalan merangkak? Para peneliti berpendapat bahwa pola berjalan yang unik ini mungkin berkembang karena adanya keterbatasan kesempatan untuk berdiri dengan dua kaki setelah usia sembilan bulan.