Kronologi Balon Gas Meledak saat Peringatan Hari Guru di Bekasi
Sebanyak 10 orang guru mengalami luka-luka akibat balon gas meledak.
Hingga saat ini, dua korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kronologi Balon Gas Meledak saat Peringatan Hari Guru di Bekasi
Sebanyak 10 orang guru mengalami luka-luka akibat balon gas meledak saat perayaan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI di SDN Cimuning 1, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/11).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana mengungkapkan kronologi balon gas tersebut meledak hingga melukai puluhan guru.
Dia menjelaskan, kejadian ini berawal ketika guru serta murid merayakan HGN dan PGRI di lapangan sekolah. Ketika momen melepaskan balon gas ke udara, beberapa orang guru memegang tali balon bersama-sama.
Kemudian salah seorang guru laki-laki memutuskan tali yang mengikat pemberat balon menggunakan korek api. Dalam hitungan ketiga, balon gas meledak dan mengeluarkan percikan api.
"Salah seorang guru laki-laki memutuskan tali rapia pemberat pengikat balon menggunakan korek api, tidak diduga kemudian terjadi ledakan akibat dari api korek api mengenai balon,"
jelas Warsim.
merdeka.com
Warsim mengatakan, dari seluruh korban, satu di antaranya mengalami luka bakar cukup parah di bagian wajah dan tangan.
Seluruh korban sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Hingga saat ini, dua korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara delapan lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Dilakukan perawatan tim medis dari Puskesmas, Rumah Sakit Permata dan Rumah Sakit Satria Medika, delapan orang luka ringan sudah bisa pulang, sementara dua orang masih dalam perawatan, Alhamdulillah enggak ada (murid yang jadi korban),"
ungkapnya.
merdeka.com
Warsim mengatakan, peristiwa ini sudah ditangani pihak sekolah setempat. Menurutnya, persoalan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak ada tuntutan dari para korban.
"Musibah ini sudah ditangani oleh kepala sekolah, para guru pejabat Disdik dan Bimaspol setempat, berjalan dengan kondusif serta tidak ada tuntutan dari para korban,"
tandasnya.
merdeka.com