Kronologi Mayat Siswi SMK Ditemukan di Semak-Semak Kebun Karet, Diduga Korban Begal
Ada luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Kondisinya tergeletak lengkap dengan baju gamis merah motif kembang, celana warna putih, dan kerudung terlepas di punggung.
- Kronologi Pasien ODGJ Diduga Dianiaya hingga Tewas Saat Dirawat di RSKD Dadi Makassar
- Kronologi Lengkap Santri Tewas Usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Ustaznya di Pondok Pesantren
- Kronologi Santri Tewas Dilempar Kayu Berpaku, Ternyata Korban Salah Sasaran
- Kronologi Lengkap Santri di Sukoharjo Tewas Usai Dianiaya Kakak Kelas Gara-Gara Rokok
Kronologi Mayat Siswi SMK Ditemukan di Semak-Semak Kebun Karet, Diduga Korban Begal
Sesosok mayat wanita bergamis ditemukan tergeletak di kebun karet. Sontak hal itu membuat gempar warga setempat.
Mayat wanita itu ditemukan seorang warga yang sedang menyadap karet di Desa Tebing Sari Mulya, Belitang Madang Raya, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Kamis (20/6). Kondisinya tergeletak lengkap dengan baju gamis merah motif kembang, celana warna putih, dan kerudung terlepas di punggung.
Jenazah telah dievakuasi ke kamar mayat rumah sakit. Tak lama kemudian, datang seorang pria yang mengaku sebagai ayah korban. Hal ini berdasarkan ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenakan.
Korban terungkap berinisial UM (16), siswi kelas X SMK di Belitang I. Korban pamit pergi menemui temannya menggunakan sepeda motor Honda Scoopy putih, Rabu (19/6). Hingga malam, korban tak kunjung pulang hingga keluarga melapor ke polisi.
Kasatreskrim Polres OKU Timur AKP Mukhlis mengatakan, terdapat beberapa luka di tubuh korban, seperti luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala akibat benda tumpul.
Korban diduga tewas akibat perampokan dan pembunuhan karena sepeda motornya tidak ditemukan di TKP.
"Dugaannya begitu, tapi masih perlu penyelidikan," ungkap Kasatreskrim Polres OKU Timur AKP Mukhlis.
Dari TKP ditemukan sejumlah barang bukti, yakni 2 lembar uang pecahan Rp5 ribu, kacamata, 2 lipkrim, 1 celana panjang warna putih terdapat noda darah, celana dalam terdapat pembalut berdarah, dan 2 kuncir rambut.
Barang-barang itu benar adanya milik korban sebagaimana keterangan ayahnya.
"Keluarga menolak jenazah diauptosi, tapi kasus ini tetap diproses untuk mengungkap pelakunya," kata Mukhlis.