Kronologi Pimpinan KKB di Puncak Jaya Lolos dari Sergapan TNI, Tiga Anggotanya Tewas Usai Baku Tembak
Tiga anggota OPM itu tewas setelah sebelumnya melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap oleh pasukan TNI.
Satgas Yonif RK 753/AVR berhasil menembak mati tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) kelompok Teranus Enumbi di kawasan kampung Karubate, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Selasa (16/7).
- Kronologi Anggota Polda Banten Aniaya Warga Hingga Tewas
- Kronologi Prajurit TNI Dikeroyok Anggota Ormas di Jaksel, Satu Pelaku Ditangkap
- Kronologi Kerusuhan di Puncak Jaya Papua Buntut 3 OPM Ditembak TNI, Massa Ngamuk Bakar Mobil Aparat
- Kronologi Baku Tembak di Intan Jaya Tewaskan Komandan Perang Batalyon KKB
Dalam siaran pers resmi yang diterima Rabu (17/7), disebutkan bahwa tiga anggota OPM itu tewas setelah sebelumnya melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap oleh pasukan TNI.
Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan mengatakan, peristiwa baku tembak itu bermula ketika pihaknya menerima laporan terkait masuknya kelompok OPM ke perkampungan Karubate.
Berdasarkan laporan itu, pihak Yonif RK 753/AVR langsung mengejar para anggota OPM tersebut. Chandra melanjutkan, para anggota OPM tersebut ternyata sedang berada di sebuah warung milik warga yang ada di dalam desa.
Baku Tembak dengan TNI
"Saat hendak ditangkap, gerombolan OPM ini melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan berusaha menembak aparat TNI, sehingga prajurit TNI melumpuhkan dan menembak gerombolan tersebut," kata Chandra dalam siaran pers tersebut.
Ketiga anggota OPM yang tewas dalam baku tembak tersebut, yakni SY (33), YW (41) dan DW (36).
Tidak hanya menewaskan para anggota OPM, petugas juga menyita beberapa barang milik pemberontak itu seperti sebuah bendera berlambang bintang kejora dan beberapa pucuk senjata api rakitan.
Walau berhasil melumpuhkan tiga anggota OPM, kata Chandra, pihak Satgas Yonif RK753/AVR gagal menangkap pimpinan kelompok, yakni Teranus Enumbi lantaran berhasil kabur di tengah baku tembak.
Chandra memastikan pihaknya akan memperketat penjagaan di sekitaran lokasi untuk mengantisipasi adanya serangan balik dari kelompok OPM.
"Aparat TNI-Polri akan terus berupaya menjaga stabilitas wilayah dengan terus melindungi dan melayani masyarakat. Sekaligus penegakan hukum tetap ditegakkan, khususnya dari gangguan OPM," kata Chandra.
Untuk diketahui, kelompok Teranus Enumbi salah satu yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian terkait tindak pidana penyerangan aparat keamanan pada 2018. Bahkan untuk tahun ini saja kelompok OPM pimpinan Teranus Enumbi sudah melakukan beberapa tindak kriminal di antaranya menembak tukang ojek bernama Husen (39) pada 19 Juni, menyerang warga sipil bernama Prasetyo (33) pada 31 Mei, menyerang ojek bernama jainul (44) pada 30 Mei dan terakhir menyerang dua orang aparat keamanan bernama Sertu Ismunandar dan Serka Salim dengan senjata tajam pada 19 Maret.