Kronologi Polisi Aniaya Perawat dan Sekuriti Rumah Sakit di Medan
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui peristiwa akibat salah paham dari salah seorang anggota Polri yakni Bripda T dengan sekuriti RSU Bandung dan salah seorang perawatnya di salah satu hotel di Kota Medan.
Polda Sumatera Utara (Sumut) melalui akun Instagram resminya mengunggah kronologi terkait dengan penganiayaan yang dilakukan sejumlah anggota Polri terhadap tenaga kesehatan (nakes) dan sekuriti Rumah Sakit Umum (RSU) Bandung di Jalan Mistar, Kota Medan, Minggu (6/11).
Dalam unggahan tersebut, seluruh personel yang terlibat akan segera ditindak tegas sesuai perintah dari Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Siapa saja yang memiliki pangkat polisi? Setiap anggota Polisi pasti masing-masing memiliki pangkat.
"Hingga saat ini Polrestabes Medan Dan Propam Polda Sumut sudah memeriksa beberapa oknum anggota Polri yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut. Ada lebih dari lima orang yg sudah diklarifikasi penyidik Polrestabes medan dan Propam Polda," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (7/11).
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui peristiwa akibat salah paham dari salah seorang anggota Polri yakni Bripda T dengan sekuriti RSU Bandung dan salah seorang perawatnya di salah satu hotel di Kota Medan.
Berawal dari empat orang yang berteman serta saling mengenal Bripda T. Kemudian ada beberapa mahasiswi dan seorang perawat nongkrong di salah satu kafe dan minum alkohol. Pada 04.00 WIB, mereka menuju hotel dan memesan dua kamar.
Lantaran kedua perempuan itu mabuk, Bripda T mengunci mereka dari luar kamar. Namun, perawat yang dikunci di dalam kamar itu marah dan menelepon rekan-rekannya yang bekerja di RSU Bandung.
Setelah kunci kamar dibuka terjadi cekcok mulut antara Bripda T dengan perawat dan sekuriti RSU Bandung. Perawat dan sekuriti RSU Bandung pun kembali ke tempat bekerjanya.
Namun usai cekcok Bripda T bersama teman-temanya yang terdiri dari enam anggota Polri dan satu warga sipil mendatangi RSU Bandung. Mereka langsung memukuli sekuriti dan perawat laki-laki di halaman RSU Bandung. Aksi itu sempat terekam kamera CCTV.
"Proses Propam sedang berjalan," pungkas Hadi.
(mdk/fik)