Kronologi Polisi Bentrok dengan Suporter Gresik United hingga 17 Orang Luka-Luka
Sebanyak 10 orang anggota polisi dan tujuh orang suporter mengalami luka ringan.
Informasi sementara, kerusuhan bermula saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim.
Kronologi Polisi Bentrok dengan Suporter Gresik United hingga 17 Orang Luka-Luka
Sejumlah suporter bentrok dengan pihak keamanan usai laga antara Gresik United melawan Deltras FC pada laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia musim 2023/2024 di luar Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Minggu (19/11) sore.
Sebanyak 10 orang anggota polisi dan tujuh suporter mengalami luka ringan.
Informasi sementara, kerusuhan bermula saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim.
Namun, demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan dan situasi makin memanas saat oknum suporter melakukan pelemparan batu.
- Laga Dewa United vs Persib Diwarnai Kerusuhan, 8 Polisi dan 4 Suporter Terluka
- Siswi Korban Colok Mata di Gresik Serahkan Nama Pelaku Penusukan ke Polisi
- Kronologi Tewasnya Ketua Mapala di Lubuklinggau yang Terungkap dari Tulisan Darah 'Maaf Yah Teh'
- Buntut Bentrokan Polisi vs Warga Dago Elos, 7 Orang Ditangkap
Petugas yang tersulut kemudian merespons balik dengan tindakan tegas yang membuat ratusan suporter panik kemudian berlarian. Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisan melepas tembakan gas air mata.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol. Dirmanto mengaku terpaksa menembakkan gas air mata karena suporter yang semakin beringas.
"Alasannya karena eskalasi kericuhan, suporter makin beringas," kata Dirmanto, Senin (20/11).
Dia mengakui ada Peraturan Kapolri (Perkapolri) Nomor 10/2022 yang melarang penggunaan gas air mata dalam pengamanan laga sepak bola. Namun, Dirmanto menjelaskan bahwa gas air mata dilarang jika digunakan di dalam stadion.
"(Pelarangan) itu di dalam stadion,"
ucapnya, dilansir dari Antara.
merdeka.com
Perwira dengan tiga melati emas itu menjelaskan Polda Jatim bersama Polres Gresik langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di area Stadion Gelora Joko Samudro. Olah TKP tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Pol. Totok Suharyanto.
"Malam ini langsung dilakukan olah TKP yang dipimpin langsung oleh Dirreskrimum Polda Jatim,"
ujarnya.
merdeka.com
Detik-Detik Polisi Bentrok dengan Suporter
Gresik United (GU) tumbang melawan Deltras Sidoarjo dengan skor 1-2 dalam pertandingan lanjutan Liga 2 yang berlangsung di stadion Gelora Joko Samudro (Gejos).
Suporter meluapkan kekecewaan dengan melempar batu dan juga merobohkan pintu besi di luar stadion.
Para suporter terlibat bentrok dengan aparat petugas keamanan saat mereka berusaha merangsek ke pintu utama VIP yang berada di lantai bawah stadion.
Mereka merobohkan pintu besi, bahkan beberapa batu tampak beterbangan. Alhasil, beberapa korban terluka baik dari pihak supporter maupun aparat kepolisian berjatuhan.
“Awalnya ada bakar-bakar di tribun selatan, lalu berlanjut di parkiran sebelah selatan di luar stadion,”
kata Hasbi, salah satu supporter.
merdeka.com
Sementara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) langsung melakukan kordinasi dengan PSSI Asosiasi Provinsi (asprov) Jawa Timur terkait kericuhan suporter dengan pihak keamanan di Gresik.
"Kami sudah berkoordinasi dengan asprov Jawa Timur dan juga teman-teman suporter yang (berada) di Jawa timur untuk bersama-sama berkoordinasi dengan kawan-kawan di Gresik United dalam waktu dekat ini. Mungkin besok teman-teman itu akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur supaya kondisi kondusif, artinya kami saling bekerja sama," kata Komite Ad HOC PSSI Arya Sinulingga.