Siswi Korban Colok Mata di Gresik Serahkan Nama Pelaku Penusukan ke Polisi
Keluarga meminta pada polisi untuk ‘mempertemukan’ antara pelaku dengan korban.
Pelaku, diduga kakak kelas korban.
Siswi Korban Colok Mata di Gresik Serahkan Nama Pelaku Penusukan ke Polisi
Siswi SD di Gresik yang menjadi korban colok mata dengan tusuk bakso telah menyerahkan nama diduga pelaku penusukan ke polisi. Pelaku, disebut sebagai kakak kelas korban.
Hal ini diungkapkan oleh pengacara korban, Abdul Malik. Ia menyatakan, pihaknya beberapa waktu lalu telah menyerahkan nama dan gambaran diduga pelaku penusukan mata siswi SD di Gresik.
"Sudah kita serahkan ke polisi gambaran (pelaku), (nama?) Iya, anak kelas 4," tegasnya, Selasa (26/9).
Ia menyebut telah meminta pada polisi untuk ‘mempertemukan’ antara pelaku dengan korban. Dengan demikian, nantinya korban akan menunjukkan pada polisi siapa pelaku penusukan matanya itu.
"Kemarin kita sudah dilakukan BAP (berita acara pemeriksaan) semua, sudah teken (tanda tangan) semua. Kita sudah kasih masukan pada polisi, datangkan anaknya (pelaku) nanti korban akan menunjukkan,"
tambah Abdul.
merdeka.com
Ia menyebut, ada kemungkinan orang tua pelaku akan takut. Namun, ia menjamin memiliki solusi lain agar permasalahan ini dapat selesai.
Sayangnya, ketika dikonfirmasi terkait dengan hal ini, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima tidak merespons. Dihubungi melalui nomor ponselnya, ada nada sambung namun tidak terangkat.
Demikian pula saat dikirim pesan melalui pesan singkat WhatsApp, hingga pukul 17.27 Wib, belum mendapatkan respons.
Diketahui, seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik diduga mengalami kebutaan mata gara-gara ditusuk menggunakan gagang tusuk cilok. Mirisnya, pelaku diduga merupakan teman satu sekolahnya yang berniat untuk memalak korban.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Kala itu, siswi tersebut tengah mengikuti lomba 17 agustusan yang digelar oleh guru di halaman sekolah. Namun, ia tiba-tiba didatangi dan ditarik oleh anak tak dikenal ke suatu tempat disekitar sekolahnya.
Saat itulah korban dipalak dan dimintai uang dengan paksa oleh anak yang tidak dikenal tersebut. Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
Mengetahui peristiwa itu, orang tua korban langsung membawa putrinya ke rumah sakit Cahaya Giri Bringkang. Namun, oleh rumah sakit setempat, korban dirujuk lagi ke RS Dr. Soetomo Surabaya dan menjalani pengobatan hingga saat ini.
Samsul Arif, orangtua korban, menuturkan hasil pemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata putrinya di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
"Sudah sebulan anak saya tidak sekolah, mata kanannya kalau dilihat seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat akibat ditusuk sunduk pentol (cilok). Anaknya masih trauma seperti ketakutan jadi tidak mau bicara banyak," kata Arif, Sabtu (16/9).
Hasil Pemeriksaan Medis
Dokter spesialis mata membeberkan hasil pemeriksaan medis terhadap siswi sekolah dasar (SD) di Gresik yang disebut mengalami kebutaan karena dugaan penganiayaan. Hasilnya, mata sebelah kanan disebut mengalami penurunan penglihatan atau disebut juga hampir buta.
Hasil medis ini dibeberkan oleh Dokter Spesialis Mata RSUD Ibnu Sina Gresik, Bambang Tohariyanto. Ia menyatakan, hasil pemeriksaan mata kanan, mata yang disebut terkena tusuk bakso, diakuinya mengalami penurunan penglihatan. Sedang mata kirinya disebut normal.
"Hasil pemeriksaan di mata kanan korban kami periksa, hasilnya memang betul terjadi penurunan penglihatan dan mata kiri normal," katanya dihadapan wartawan, Kamis (21/9).
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan fisik makro pihaknya tidak menemukan kelainan apapun. Demikian juga saat dilakukan pemeriksaan secara scan MRI, hasilnya tidak ditemukan kelainan, atau bekas darah, maupun kelainan lainnya.
"Namun secara fungsi mata, memang ini benar terdapat penurunan penglihatan,"
tambah Bambang.
merdeka.com
Dikonfirmasi soal penyebab penurunan fungsi mata, dokter Bambang tidak bisa menyimpulkannya. Apakah penurunan fungsi tersebut karena kelainan atau kah akibat dari peristiwa yang dikeluhkan oleh korban.
"Jadi tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun karena tidak menimbulkan bekas, tetapi secara anatomi memang tidak ada, secara fungsi iya. Itu yang terjadi," tegasnya.
Ia lantas menjelaskan dari kaca mata medis macam penyebab penurunan fungsi penglihatan ini. Di antaranya, karena rabun, katarak, kelainan kornea, maupun saraf mata.
"Penurunan fungsi penglihatan ini kan macam macam penyebabnya, ada yang karena rabun, ada yang katarak, ada kelainan kornea, ada saraf," ungkapnya.