Siswi SD Buta Usai Ditusuk dengan Tusuk Cilok Saat Dipalak
Pihak sekolah memilih untuk bungkam atas kasus yang menimpa peserta didiknya.
Pihak sekolah memilih untuk bungkam atas kasus yang menimpa peserta didiknya.
Siswi SD Buta Usai Ditusuk dengan Tusuk Cilok Saat Dipalak
Seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik mengalami kebutaan mata secara permanen gara-gara ditusuk menggunakan gagang tusuk cilok. Mirisnya, pelaku diduga merupakan teman satu sekolahnya yang berniat untuk memalak korban.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.Kala itu, siswi tersebut tengah mengikuti lomba 17 agustusan yang digelar oleh guru di halaman sekolah. Namun, ia tiba-tiba didatangi dan ditarik oleh anak tak dikenal ke suatu tempat disekitar sekolahnya.
Saat itulah korban dipalak dan dimintai uang dengan paksa oleh anak yang tidak dikenal tersebut. Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
Mengetahui peristiwa itu, orang tua korban langsung membawa putrinya ke rumah sakit Cahaya Giri Bringkang. Namun, oleh rumah sakit setempat, korban dirujuk lagi ke RS Dr. Soetomo Surabaya dan menjalani pengobatan hingga saat ini.
Samsul Arif, orangtua korban, menuturkan hasil pemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata putrinya di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
"Sudah sebulan anak saya tidak sekolah, mata kanannya kalau dilihat seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat akibat ditusuk sunduk pentol (cilok). Anaknya masih trauma seperti ketakutan jadi tidak mau bicara banyak," kata Arif, Sabtu (16/9).Setelah kejadian, dia bersama istrinya sempat minta pihak sekolah untuk menunjukkan kamera CCTV yang dipasang di sekolah untuk mengetahui siapa pelaku sebenarnya. Namun pihak sekolah justru terkesan menutup-nutupi kejadian yang menimpa putrinya.
"Saya sudah minta tolong pihak sekolah untuk menunjukkan kamera cctv tapi tidak boleh, padahal saya ingin tahu siapa pelakunya,” ungkapnya.
Bahkan, Arif mengaku sudah dimediasi bersama pihak sekolah dan Babinsa Polsek Menganti. Hasilnya, waktu itu dijanjikan akan dibuka bersama kamera CCTV di sekolah, dengan disaksikan pihak guru dan petugas kepolisian. Namun mendadak dibatalkan.
Setelah didesak lagi, rekaman kamera CCTV akhirnya ditunjukkan kepada Arif. Namun anehnya, bukan rekaman saat kejadian mata putrinya ditusuk. Melainkan rekaman lain di tanggal yang berbeda.
"Setelah saya minta lagi memang ditunjukkan, namun bukan rekaman kejadian. Namun, rekaman lain, katanya pas kejadian rekamannya tidak ada," tegas dia.
Atas kejadian tersebut, Arif kemudian melapor ke Polres Gresik pada Senin (28/8). Dia pun menyampaikan apa yang telah menimpa putrinya.
Sementara itu, kepala sekolah (kasek) sekolah tempat korban bersekolah, Ummi Latifah saat ditemui wartawan masih enggan memberikan komentar terkait kasus yang menimpa muridnya tersebut.