Kronologi Rahmat yang ngaku Sespri Kapolri tipu korban Rp 1 miliar
Guna meyakinkan korban, Rahmat menunjukkan foto kala itu bersama pak Kapolri. Bahkan, foto itu ada dalam pencarian Google.
Jajaran Resmob Polda Metro Jaya telah menangkap pria bernama Rahmat, pada Rabu 15 Agustus 2018. Rahmat diamankan usai melakukan penipuan kepada korban hingga Rp 1 miliar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pria yang berusia 33 tahun dan beralamatkan di Bojong Sari, Depok, Jawa Barat, melakukan penipuan dengan mengaku sebagai Sespri Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Di mana Rahmat berfoto dengan Tito saat menjalani fit and proper test pada 2017.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Chetryn Peto lahir? Chetryn Anaskolastika Tenkudi Peto, yang akrab dipanggil Etyn atau Molas, lahir di Manggarai, Flores, NTT, pada tanggal 26 Juli 2003.
-
Apa yang dimaksud dengan "pikiran kotor" dalam konteks ini? Pikiran kotor merupakan salah satu bentuk gangguan yang dapat dialami oleh siapa saja. Ini bisa berupa berbagai hal, seperti pikiran tidak senonoh, cabul, hingga pikiran untuk melakukan perbuatan buruk seperti mencuri, membunuh, dan lain sebagainya.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
"Jadi modalnya adalah dia foto dengan Bapak Kapolri. Fotonya ini. Foto ini saat Bapak Kapolri ada pelaksanaan fit and proper rest test kunjungan DPR ke rumah di Pasar Minggu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Selasa (9/10).
Kata Argo, saat itu Rahmat merupakan salah satu sopir dalam kegiatan itu. "Jadi dia menyelinap masuk ke dalam acara lalu foto bersama pak Kapolri," katanya.
Argo menjelaskan, kasus ini berawal saat korban berinisial AA, yang berprofesi sebagai pengusaha di bidang IT, ingin mengikuti tender proyek di kepolisian. Dia kemudian berkenalan dengan seseorang bernama Hery.
"Kemudian korban ini kenal dengan seseorang yang bernama Hery. Dia tanya kepada Hery, apakah ada kenal dengan kepolisian karena yang bersangkutan mau ikut proyek di polisi, kemudian Hery menyampaikan ada teman saya. Namanya RH, Rahmat. Yang kemudian beberapa kali pertemuan dengan korban. Hery kemudian mengenalkan AA dengan Rahmat, yang berpura-pura menjadi Sespri Kapolri. Setelah itu, AA melakukan pertemuan beberapa kali untuk menyepakati soal transaksi 'tender' tersebut. Jadi, setelah Hery mengenalkan korban dengan tersangka ini, kemudian Rahmat pertemuan kedua bertemu sendiri," bebernya.
Guna meyakinkan korban, Rahmat menunjukkan foto kala itu bersama pak Kapolri. Bahkan, foto itu ada dalam pencarian Google.
"Karena merasa yakin, AA kemudian mengirimkan uang Rp 1 miliar secara bertahap. Dia berharap uang itu dapat memuluskannya untuk menang tender," ujarnya.
Sementara itu dalam pengakuan Rahmat, kalau hasil kejahatannya telah membeli sebidang tanah di Palembang. Dalam kejahatan ini, ia mengaku menyesal dan meminta maaf.
"Iya Pak, beli tanah sudah dijual lagi. Dua kavling (tanah). (Ada juga) Barang-barang yang sudah disita, (seperti) lemari, perabotan. Saya pertama, mohon maaf lahir batin kepada Bapak Kapolri, Bapak Tito Karnavian, karena sudah saya rugikan dan kepada pihak-pihak yang telah dirugikan juga, saya mohon maaf. Demi Allah saya tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan saya juga terima kasih wabilkhusus kepada Resmob yang sudah menangkap saya. Ini banyak hikmah buat saya pribadi, Pak," ujar Rahmat.
Sebelumnya, jajaran Unit I Subdit 3 Resmob Polda Metro Jaya mengamankan pria bernama Rahmat Hidayat (33), warga Bojong Sari, Depok, Jawa Barat. Hidayat diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan dengan mengaku sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward mengatakan, penangkapan itu terjadi pada Rabu 15 Agustus 2018. Di mana pelaku mengaku dapat membantu urusan bisnis.
"Pelaku ini selian mengaku Sespri Kapolri, juga mengaku dapat mempertemukan korban (ER) dengan para petinggi Polri," kata Malvino kepada merdeka.com, Senin (24/9).
Baca juga:
William jual tiket 'bodong' penutupan Asian Games 2018, korban rugi Rp 53 juta
Demo lagi di PN Surabaya, korban PT Sipoa minta Teguh Kinarto dicekal
Waspada kejahatan hipnotis modus sumbangan korban gempa Sulteng
Sempat mangkir, Dhani akhirnya penuhi panggilan Polda Jatim
Sambil bawa bayi, FT yang dilaporkan istri jenderal divonis 5 bulan bui
Polisi panggil Ahmad Dhani atas kasus penipuan dan penggelapan