Kronologi Terungkapnya Terduga Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi
Teka-teki pembunuh sekeluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 2 RW 7, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi menemui titik terang. Polisi telah mengamankan HS, terduga pelaku dan juga orang yang membawa mobil korban.
Teka-teki pembunuh sekeluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 2 RW 7, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi menemui titik terang. Polisi telah mengamankan HS, terduga pelaku dan juga orang yang membawa mobil korban.
Mobil itu ditemukan rumah kontrakan di Desa Mekarmukti, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada Rabu (15/11). Penemuan itu bermula dari laporan pemilik kontrakan, Alif Baihaqi (28) dan ayahnya Johan setelah mencurigai mobil Nissan X Trail warna silver B 1075 FOG yang dititipkan oleh calon penghuni kontrakannya.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di Bekasi pada Kamis (30/11) ? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
Alif menceritakan, HS yang mengaku bernama Aris datang ke kontrakannya pada Selasa lalu pukul 09.30 WIB. Alif hanya sekilas melihatnya, karena yang melayani adalah anak buahnya. Alif hanya menerima pembayaran uang muka sewa kontrakan Rp 400 ribu.
"Ada penghuni kontrakan yang kenal muka dengan dia (HS), karena pernah satu tempat kerja di PT Ustra Tampil Indonesia," kata Alif ketika dikonfirmasi, Kamis (15/11).
Menurut dia, salah satu penghuni rumah kontrakan berinisial A yang mengenal HS tak begitu menghiraukan. A, menurut dia, lalu berangkat kerja sekitar pukul 14.00 WIB. Rupanya, kata Alif, di PT Ustra Tampil Indonesia sudah banyak polisi diduga mencari HS.
A pulang ke rumah kontrakannya pada Rabu dini hari. A masih bingung karena polisi mencari HS, mantan karyawan di sana. Karena itu, A mencari tahu informasi. Alhasil, A menduga bahwa HS adalah pelaku pembunuhan sekelurga di Pondok Melati.
"Waktu pulang kerja jam 1 malam, dia ngomong sama karyawan saya," ujarnya.
Kepada karyawannya, A, kata dia menyebutkan bahwa orang yang hendak mengontrak rumah merupakan pelaku pembunuhan. Informasi tersebut lalu diteruskan kepada dirinya.
"Saya panggil, dia cerita. Akhirnya, pagi itu kita lapor ke Polres. Mengkonfirmasi mobil yang ditinggalkan, ternyata benar," ujarnya.
HS tidak meninggalkan identitas apapun, kecuali nomor telepon dan sebuah mobil. Dari nomor itulah polisi melacak hingga akhirnya ditangkap di wilayah Garut, Jawa Barat. HS kini masih diperiksa intensif di Mapolda Metro Jaya.
Diperum Nainggolan (38) dan Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya S (9), dan A (7) ditemukan tewas dibunuh. Diperum dan istrinya ditemukan di ruang keluarga bagian tengah, keduanya mengalami luka senjata tajam di leher dan luka benda tumpul. Adapun anaknya ditemukan tak bernyawa di kamar, diduga dibekap
Sekeluarga yang tewas ini ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB. Saksi pertama kali yang melihat adalah Feby Lofa, penghuni rumah kontrakan di belakang tempat tinggal korban. Feby memberanikan diri melongok ke dalam rumah melalui jendela setelah curiga karena sudah siang, tapi penghuni rumah tak terlihat beraktivitas.
Kecurigaan Feby sudah sejak pukul 03.00 WIB, sebab perempuan berusia 35 tahun ini sempat melihat bahwa gerbang komplek rumah kontrakan masih terbuka, sedangkan ia mendengar suara televisi masih menyala. Feby sempat memanggil dan menelepon, tapi tak mendapatkan respons. Feby kembali masih ke dalam rumahnya.
Baca juga:
Update Terbaru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Ada Titik Terang
Pembunuh Sekeluarga di Bekasi Sempat Bayar DP Kontrakan dan Bawa Mobil Korban
Megawati Sedih dan Marah Ada 1 Keluarga Dibunuh di Bekasi
Polisi Tangkap HS Terduga Pembunuh Satu Keluarga di Gunung Guntur
Polisi: Kondisi mobil penuh darah dan ada 2 HP korban pembunuhan di Bekasi
Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi, HS Kerabat Istri Korban, Sering Menginap di Rumah