Kronologi Tungku Smelter PT ITSS Morowali Meledak Berujung 13 Pekerja Tewas
Akibatnya 13 orang pekerja dilaporkan meninggal dunia
Tungku Smelter milik PT ITSS meledak pada pukul 05.30 Wita.
- Kronologi Smelter di Karawang Meledak dan Tewaskan 2 Pekerja Akibat Luka Bakar
- Terungkap, Ini Penyebab Ledakan Smelter di PT ITSS Morowali yang Tewaskan 18 Orang Pekerja
- Kasus Kebakaran Tungku Smelter PT ITSS Tewaskan 21 Pekerja Naik ke Penyidikan, Belum Ada Tersangka
- Korban Tewas Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali Bertambah Jadi 18 Orang
Kronologi Tungku Smelter PT ITSS Morowali Meledak Berujung 13 Pekerja Tewas
Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) meledak pukul 05.30 Wita, Minggu (24/12). Akibatnya 13 orang pekerja dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Divisi Media Relations PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan membenarkan ledakan yang terjadi di tungku Smelter milik PT ITSS meledak pada pukul 05.30 Wita.
Dedy mengungkapkan data terbaru yang diterimanya setidaknya puluhan orang pekerja menjadi korban dan 13 di antaranya meninggal dunia.
"Data terbaru korban meninggal 13 orang. Enam korban adalah tenaga kerja asing," ungkapnya melalui keterangan tertulisnya, Minggu (24/12).
Dedi menjelaskan kronologi bermula adanya perbaikan tungku dan pemasangan pelat pada bagian tungku. Saat itulah, terjadi kecelakaan kerja.
"Hasil investigasi awal, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan," bebernya.
Dedy mengungkapkan ledakan yang terjadi akibat banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan komponen tungku. Akibatnya terjadi ledakan pertama yang pemicu.
"Akibat ledakan itu membuat tabung oksigen lainnya yang digunakan untuk pengelasan ikut meledak," sebutnya.
Dedy menyebut kebakaran berhasil dipadamkan pada pukul 09.10 Wita. Sementara untuk pekerja yang menjadi korban sudah dibawa ke klinik 1 dan 2 PT IMIP.
"Korban sudah mendapatkan perawatan medis," tuturnya.
Dedy mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait untuk melakukan investigasi mendalam penyebab kejadian tersebut. Ia menegaskan perusahaan akan menanggung semua biaya pengobatan korban.
"Manajemen PT IMIP masih berkoordinasi untuk penanganan krisis seluruh aspek, antara lain mencakup penyiagaan keamanan dan keselamatan karyawan, klinik medis, sekuriti, dan penyediaan informasi kepada publik. PT IMIP sebagai perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali turut berduka sedalam-dalamnya atas musibah ini, terutama keluarga para korban yang terdampak dari tragedi ini," kata Dedy.
Sementara Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Morowali, Inspektur Dua Abdul Hamid menambahkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut. Untuk korban, Hamid menyebut rata-rata mengalami luka hingga 70 persen.
"Personel dari Polsek Bahodopi sudah di TKP untuk menyelidiki kejadian itu. Sebagian korban berat di sekujur tubuh diperkirakan 70 persen luka bakar," pungkasnya.