Kronologis tewasnya 3 Bonek mau ke Kongres PSSI usai pesta miras
Kematian 3 Bonek dan 4 lainnya yang masih menjalani perawatan hingga saat ini masih dalam penyelidikan pihak Polres Subang. Dugaan sementara, mereka mengalami keracunan akibat mengkonsumsi minuman keras oplosan.
Tiga Suporter Persebaya, Bonek asal Surabaya Jawa Timur, tewas dan empat lainnya terpaksa harus menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (7/1). Mereka pendukung fanatik Persebaya ini rencananya ingin mengawal proses Kongres PSSI di Kota kembang Bandung, Jawa Barat.
Kematian 3 Bonek dan 4 lainnya yang masih menjalani perawatan hingga saat ini masih dalam penyelidikan pihak Polres Subang. Dugaan sementara, mereka mengalami keracunan akibat mengkonsumsi minuman keras oplosan.
Dari informasi yang dihimpun, kronologis tewasnya ketiga suporter Bonek itu terjadi setelah mereka sebelumnya berangkat secara rombongan dari Sidoarjo pada hari Rabu 4 Januari 2017 berjumlah 21 orang. Mereka melakukan perjalanan melalui jalur Pantura dengan menebeng kendaraan yang melintas di jalan penghubung antar kota di Pulau Jawa itu.
Pada hari Jumat tanggal 6 Januari 2017, mereka tiba di Kecamatan Pusakanagara, Subang. Kemudian dijemput oleh seseorang diketahui bernama Singgih, salah seorang anggota Viking warga Kecamatan Compreng Subang.
Rombongan Bonek asal Sidoarjo itu sempat bermalam di rumah Singgih. Kemudian Sabtu 7 Januari 2017 mereka kembali melakukan perjalanan ke Bandung diantar menggunakan kendaraan bak terbuka milik Singgih.
Saat dalam perjalanan itulah salah satu dari Bonek bernama Briyan Adam Firdaus (17) tiba-tiba tersungkur dan diduga mengalami keracunan. Rombongan kemudian berhenti di Puskesmas Pagaden Subang, untuk memeriksakan Briyan. Namun nyawa pemuda itu tidak tertolong.
Tak lama berselang dua orang Bonek, yaitu Rudi dan Hasrul, sekira pukul 16.45 WIB juga mengalami gejala yang sama dan keduanya kemudian meregang nyawa.
Briyan Adam Firdaus (17) diketahui merupakan warga Jalan Brigjen Katasmo No. 3 Sidoarjo, Jatim. Rudi (23) warga Desa Pengkol, Sidoarjo, Jatim. Sedangkan Hasrul (22) merupakan warga Desa Sawutrataf, Kecamatan Waru, Sidorajo, Jatim.
Selain itu, 4 lainnya yang masih dirawat di RSUD Ciereng Subang yakni, Nasif (18) warga Kampung Wedoro Pepe. Anton (18) warga Kampung Wedoro Sukun. Adot (18) warga Desa Bungur Asih, dan Wawan (22) warga Desa Bungur Asih, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Salah satu dari 4 Bonek yang menjalani perawatan Adot alias Cahya mulai sadarkan diri. Dia mengaku sebelum kejadian dia bersama dengan rombongan yang diakuinya sebanyak 23 orang, sempat menggelar pesta minuman keras yang disediakan pemilik rumah yang dijadikan untuk menginap.
"Rombongan 23 orang. Istirahat dulu bermalam terus mau lanjutin perjalanan. Minum bareng alkohol, enggak kerasa taunya gini," jelasnya sambil menahan sakit di perut.
Baca juga:
Mau ke Kongres PSSI, tiga Bonek tewas usai tenggak miras oplosan
Ibu-ibu Bandung masak buat ribuan Bonek di GOR Pajajaran
Apapun hasil kongres, pentolan bonek jamin tak akan rusuh di Bandung
Bonek ketuk Pintu langit demi Persebaya
Koordinator sebut 3.000 bonek akan padati Bandung kawal kongres PSSI
-
Siapa yang mengibarkan bendera raksasa di Subang? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Apa yang dimaksud dengan Subak? Ternyata, Subak bukan sekadar nama tempat, melainkan metode pengairan di wilayah tersebut. Menurut Wikipedia, Subak merupakan kegiatan ritual keagamaan yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang sepakat mengelola sistem pengairan sawah.
-
Di mana Bupati Subang mengibarkan bendera raksasa? Aksi dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Apa yang dilakukan Bupati Subang saat mengibarkan bendera? Bupati Subang Rela Bergelantungan saat Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa, Beri Pesan Ini ke Anak Muda Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Bagaimana Bupati Subang mengibarkan bendera? Ia diketahui mengamankan diri menggunakan tali khusus pemanjat tebing dengan keamanan yang tinggi.
-
Apa itu Tari Doger Subang? Tari Doger jadi kesenian lokal khas Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kesenian ini memiliki gerak dengan tempo cepat, sesuai iringan musik tradisional Sunda. Di balik ekspresifnya para penari Doger, ternyata memberikan sebuah kebahagiaan dari seorang remaja yang sedang jatuh cinta.