KSP: Tenaga Kesehatan Mulai Keluhkan Kelelahan Lacak Pasien Covid-19
Masih banyak masyarakat yang menghindar untuk melakukan tes Covid-19. Akibatnya, tenaga kesehatan dari puskesmas harus mendatangi warga dan membujuknya satu per satu.
Tim Kantor Staf Presiden mengatakan tenaga kesehatan di Pulau Jawa mulai mengeluhkan kelelahan dalam melakukan contact tracing atau pelacakan kontak pasien COVID-19.
Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo menyampaikan, hal tersebut diketahui tim KSP setelah melakukan serangkaian verifikasi lapangan di empat provinsi di Pulau Jawa.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Mengapa penggunaan tetes hidung saline efektif mengurangi penularan virus di rumah? Hasilnya sangat menjanjikan. "Kami menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan tetes hidung saline memiliki gejala pilek selama rata-rata enam hari, sedangkan mereka yang mendapatkan perawatan biasa mengalami gejala selama delapan hari. Selain itu, anak-anak yang menerima tetes hidung saline juga membutuhkan lebih sedikit obat-obatan selama sakit," jelas Profesor Cunningham.
-
Bagaimana cara virus menyebar di dalam tubuh? Dalam tubuh manusia, virus dapat menyebar melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, melalui cairan tubuh seperti darah atau air liur, serta melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus.
"Upaya menekan laju penularan virus bukan tanpa suatu hambatan, terutama bagi para nakes. Selain memantau disiplin protokol kesehatan di tingkat RT/RW, para nakes dari puskesmas menghadapi kesulitan dalam meyakinkan pasien atau pihak yang memiliki kontak erat dengan pasien agar melakukan tes COVID-19," kata Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo dilansir Antara, Sabtu (31/7).
Dia mengatakan masih banyak masyarakat yang menghindar untuk melakukan tes. Akibatnya, tenaga kesehatan dari puskesmas harus mendatangi warga dan membujuknya satu per satu.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kata dia, jika terdapat satu orang pasien yang dinyatakan positif COVID-19, maka para nakes akan melakukan upaya contact tracing terhadap setidaknya 15 orang yang pernah melakukan kontak erat.
Sementara itu, sumber daya manusia di puskesmas sangat terbatas. Hal ini menjadi salah satu faktor terbesar yang menyebabkan para nakes mengalami kelelahan yang luar biasa.
Sehingga, kata dia, tidak jarang pihak puskesmas mengandalkan kerja sama dengan para relawan atau inisiatif dari warga RT/RW setempat.
“Pemberdayaan warga di lingkungan terdekat menjadi salah satu solusi untuk bisa memperkuat upaya tracing dan membantu para tenaga kesehatan yang mulai kelelahan. Semakin banyak sukarelawan, akan semakin bagus. Walaupun ini tetap membutuhkan pemantauan dari puskesmas setempat,” ujar Abraham.
Tracing, testing dan treatment adalah upaya yang terus diperkuat oleh pemerintah agar Indonesia bisa segera pulih dari pandemi.
Pemerintah juga menggencarkan program percepatan vaksin untuk membentuk kekebalan komunal di masyarakat.
Terkait vaksinasi, KSP menemukan beberapa sentra vaksin melaporkan persediaan vaksin yang mulai menipis.
“Soal stok vaksin ini, Presiden berulang kali menyampaikan untuk segera menghabiskan stok yang ada. Jangan ditahan-tahan. Pemerintah menjamin ketersediaan vaksin akan aman hingga akhir tahun. Memang datangnya bertahap,” lanjut Abraham.
Lebih jauh Abraham mengatakan Indonesia patut bersyukur saat ini angka positif COVID-19 terus menurun. Antrean pasien di pusat layanan kesehatan, menurutnya, juga tidak lagi banyak terlihat dan stok obat serta oksigen juga terpantau terkendali.
Baca juga:
Pemerintah Diharapkan Sediakan Fasilitas Tes PCR di Setiap Kabupaten Kota
Wapres Minta Bali Tingkatkan 3T untuk Turunkan Kasus Covid-19
KSP Bentuk Mobile Training Team untuk Layani Masyarakat Jalani Isoman
Menko Luhut: Sudah Semakin Mengerti Tracing Penting dalam Penanganan Covid-19
Satgas Covid-19: 30 Provinsi Mencapai StandarTesting WHO
Pemerintah Siapkan SDM dan Fasilitas Penunjang untuk Percepatan 3T