Kuburan misterius lingkar UI simbol perlawanan petugas taman
Syamsudin dan teman-temannya akhirnya memindahkan satu kuburan ke pinggir jalan lingkar UI sebagai simbol kesepakatan.
Syamsuddin (32) petugas taman jalan lingkar UI yang sudah 15 tahun bekerja di sini mengatakan bahwa kuburan tersebut ada sebagai simbol perlawanan terhadap kegiatan penggalian-penggalian yang merusak taman di jalan lingkar UI.
Dia mengatakan pada saat ada penggalian pipa Elpiji di pinggir rel Jakarta-Bogor, keadaan taman menjadi rusak dan bekas galiannya tidak dirapikan sehingga membuat kotor taman yang sudah dia dan teman-teman rawat.
"Kuburan itu cuma iseng-iseng anak-anak aja, mereka kesal karena tamannya dirusak dan tidak dirapikan kalau abis ngegali fiber optic, yang paling parah ya pas pipa Elpiji itu, tanahnya dibiarkan begitu saja jadi kita jadikan kuburan massal saja di pinggir rel," ujar Syamsudin pada merdeka.com, Kamis (22/5).
Karena perbuatan Syamsudin dan teman-temannya tersebut akhirnya mandor penggalian pipa gas Elpiji memanggil mereka dan menanyakan apa maksud dari perbuatan mereka. Karena diomeli oleh mandor penggalian, mereka balik marah dan menasihati mandor tersebut untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka buat.
"Pas anak-anak buat itu kuburan massal di pinggir rel, kita dipanggil dan ditanya apa maksudnya sama mandornya, kita marahin aja 'bapak kalo kerja juga harus tanggung jawab, ini kerjaan kami juga, kita ngerawat, bapak malah tinggalin tanah begini aja nggak dirapiin' begitu," kata Syamsuddin sambil menirukan gaya bicara mandor dan teman-temannya saat adu mulut tersebut.
Akhirnya setelah cekcok mulut berakhir terjadi kesepakatan untuk melakukan pembersihan taman dari bekas galian bersama saat itu, Syamsudin dan teman-temannya pun akhirnya memindahkan satu kuburan ke pinggir jalan lingkar UI tepatnya di bawah jembatan layang sebagai simbol agar masyarakat menjaga taman dengan baik.