Kunjungan Komisi IV DPR disambut dukungan pembangunan pabrik semen
Kunjungan Komisi IV DPR disambut dukungan pembangunan pabrik semen. Bupati Rembang Abdul Khafid menjelaskan bahwa pabrik semen layak dilanjutkan. Komisi IV melihat proyek itu masih bisa dijalankan namun tetap harus mengakomodir keberatan dari warga yang menolak.
Dua bus besar berisi delapan anggota Komisi IV DPR tiba di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (13/4) siang. Dipimpin Ketua Komisi IV Edy Prabowo, delapan anggota DPR yang melaksanakan kunjungan kerja itu terdiri dari Herman Khoiron (Fraksi Demokrat), Fifa Yoga Mauladi (Fraksi PAN) Suding (Fraksi PDIP), Darori Wonodipuro (Fraksi Gerinda), Ikhsan Firdaus (Fraksi Golkar), Lalu Gede (Fraksi Hanura), Acep Adang Rukhiyat (Fraksi PKB).
Begitu turun dari bus, mereka disambut warga yang membawa spanduk dan poster berisi dukungan agar pabrik semen di Rembang tetap dibangun. "Pabrik semen, tetap dibangun! Pabrik semen tetap berlangsung,! teriak warga disekitar pintu masuk kantor manajemen pabrik semen Rembang.
-
Kapan Pabrik Semen Indarung I didirikan? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Kenapa petani Kendeng menolak pembangunan pabrik semen? Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Apa yang diproduksi di pabrik tiang pancang di Demak? Di sana tiang pancang dibuat dengan alat berteknologi modern.
-
Dimana pabrik semen pertama di Indonesia terletak? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Siapa yang mendirikan Pabrik Semen Indarung I? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Bagaimana proses pembangunan pabrik semen pertama di Indonesia? Dalam proses pembangunan, Carl menggandeng beberapa perusahaan seperti Firma Gebroeders Veth, Fa.Dunlop, dan Fa.Varman & Soon. NV NIPCM sendiri memiliki kantor pusat di Belanda, akan tetapi pabrik yang didirikan di Kota Padang ini masih bagian dari cabangnya.
Edy Prabowo dan rombongan disambut Direktur Utama PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Iskan Chandra. Beberapa anggota DPR tampak berjabat tangan dengan beberapa warga. "Sudah enggak usah teriak-teriak, kami tahu," ungkapnya.
Dalam sambutannya di hadapan anggota DPR, Bupati Rembang Abdul Khafid mengatakan, pabrik semen tidak ada di Kawasan Pegunungan Kendeng.
"Inilah pabrik Rembang sekarang banyak dibicarakan. Katanya ada di Kendeng, ternyata bukan di Kendeng. Bisa dilihat sendiri, statusnya siap beroperasi dan siap memberikan nilai kepada bangsa dan negara ini," kata Abdul Khafid.
Dia berharap pabrik semen yang bisa beroperasi tanpa menimbulkan persoalan di masyarakat. Abdul menjelaskan, semula pengajuan untuk pembangunan pabrik mencapai 1.400 hektar, namun dengan pertimbangan daerah resapan air dan kajian lingkungan, luasnya menjadi 800 hektar.
"Dari situ Pemkab anggap layak ditindaklanjuti dari Pemkab lakukan pendampingan perguruan tinggi dan ahli agar tidak salah," tegasnya.
Pemkab meminta pihak Semen Indonesia melakukan sosialisasi kepada warga, baik yang selama ini menolak maupun mendukung keberadaan pabrik semen. Dia menilai pihak perusahaan sudah melakukan sosialisasi dengan baik. "Kalau perbedaan pandangan ya. Kalau sosialisasi perlu tindaklanjuti," bebernya.
Ketua Komisi IV DPR Edy Prabowo melihat antusiasme dan pentingnya pembangunan pabrik semen Rembang. Edy Prabowo menjelaskan jika DPR akan meninjau dari sisi aturan apakah sudah sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.
"Kami dalam posisi tentunya lihat secara jelas tegas. Pak Bupati menyampaikan secara garis besar kami mengerti. Tidak ada hak seseorang menghambat pembangunan itu manakala pembangunan itu dilakukan untuk orang banyak. Semangat pembangunan manakala ada satu orang yang tidak bisa menerima, perlu kita dalami, perlu kita cari tahu. Kalau ada masalah sedikit-sedikit mari kita lihat. Saya percaya masyarakat Rembang inginkan pabrik ini," katanya.
Edy Prabowo menegaskan, kunjungan kerja DPR untuk memutuskan nasib pembangunan pabrik Rembang diteruskan atau tidak.
"Saya prinsip sebenarnya bisa dilaksanakan. Tapi kita ingin tahu lebih terbuka di sini. Manakala tidak berjalan kepentingan negara dan tidak melibatkan masyarakat sekitar mereka."
(mdk/noe)