Kurban 10 sapi warga Delitua batal karena dana digelapkan
Melihat amukan warga, tokoh masyarakat setempat pun mengevakuasi Indra ke Mapolsek Delitua.
Puluhan warga Dusun III dan IV Desa Suka Makmur, Kecamatan Delitua, Deliserdang gagal berkurban pada Idul Adha 1434 H, Selasa (15/10). Ibadah itu batal terlaksana setelah seorang panitia kurban, Indra Z Nasution (45) menggelapkan uang yang dipercayakan jamaah kepadanya.
Perbuatan Indra Z Nasution membuat warga kecewa dan emosi. Apalagi uang yang digelapkan Sekretaris Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Baitur Rohim ini dikumpulkan ratusan warga dengan cara mencicil untuk dapat berkurban. Sebagian di antara mereka bahkan belum melunasinya.
"Dia (Indra) menggelapkan uang jamaah yang ada di Masjid Baitur Rohim kurang lebih Rp 91 juta untuk 10 ekor lembu," ucap Ponidi, Bendahara BKM Baitur Rohim di Mapolsek Delitua, Selasa (15/10).
Warga tidak menyangka Indra tega melakukan penggelapan. Soalnya, dia dikenal berperilaku baik dan pandai berbicara layaknya pejabat atau motivator.
"Kita percaya kepadanya karena selama ini perbuatannya positif, seperti dia banyak membantu pembangunan masjid. Kemarin malam pun sempat membelikan perlengkapan kurban untuk kita," jelas Ponidi.
Warga mulai menyadari uangnya sudah digelapkan sejak Senin (14/10) malam. Mereka khawatir karena 10 ekor lembu yang direncanakan akan dikurbankan tidak kunjung tiba.
Hingga salat Idul Adha, Selasa (15/10) pagi, lembu yang dijanjikan tak juga datang. Sementara itu, Indra tak ikut salat Idul Adha di Masjid Baitur Rohman. Dia pun tidak berada di kediaman istri pertamanya yang berjarak dua rumah dari masjid itu.
Usai salat, warga pun bermusyawarah. Mereka sepakat menjemput Indra di kediaman istri keduanya di Lubuk Pakam, Deliserdang. Dia berhasil ditemukan di sana, kemudian dibawa dan disidang di Masjid Baitur Rohim, Delitua.
Saat ditanyai warga, Indra terus berkelit. Dia berdalih uang pembelian lembu itu sudah diserahkan kepada pemilik ternak di Kabupaten Langkat. Namun setelah perwakilan warga mengecek ke Langkat, Indra terbukti berbohong.
Indra pun jadi bulan-bulanan warga. Kepalanya sampai bocor dan terpaksa dijahit.
Melihat amukan warga, tokoh masyarakat setempat pun mengevakuasi Indra ke Mapolsek Delitua. Tapi, warga tetap ikut ke kantor polisi. Mereka masih membogem Indra yang turun dari mobil yang membawanya.
"Gara-gara kau mamakku pingsan-pingsan," teriak seorang pemuda sambil melayangkan pukulan. "Dia aja kita kuliti," sambung warga lainnya.
Indra akhirnya bebas dari pukulan, setelah diamankan polisi yang berjaga di Mapolsek Delitua. Ketika ditanyai wartawan, Indra tak banyak berkomentar. "Sebenarnya bukan tidak ada," katanya singkat tanpa mau melanjutkan jawabannya.