Lakukan Kejahatan Skimming di Bali, WN Rumania Ditangkap dan Rp 8 Juta Disita
Komplotan ini melakukan aksinya setelah mendapatkan data kartu kredit atau debit milik orang lain yang terdaftar dari negara luar dan card reader atau alat untuk mengcopy data kartu.
Polda Bali menangkap pelaku kejahatan skimming berkewarganegaraan Rumania. Mereka adalah Alisa Sardadu (28), Sorin Velcu (35), Alim Serdaru (31) dan Sorinel Miclescu (28).
"Kita amankan empat tersangka, tiga laki-laki dan satu perempuan yang melakukan ilegal akses," ucap Dir Reskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho, di Mapolda Bali, Selasa (19/3) sore.
-
Kapan bocah tersebut dikorbankan? "Persembahan 176" ditemukan di sayap barat sebuah kuil yang didedikasikan untuk Huitzilopochtli, dewa perang dan matahari suku Aztec pada abad ke-15 Masehi.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Apa yang ditukarkan warga Tambakreja dengan sembako di bank sampah Pandu Sirkaya? “Sampah yang dibawa ini seperti plastik, dus, terus kantong besar. Sampah itu bisa ditukarkan langsung. Kalau seharga Rp16 ribu bisa ditukarkan dengan minyak, sabun cuci, sabun mandi, dan sebagainya,” kata Yani Kabul dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kenapa Bukti Transaksi penting? Salah satu fungsinya beserta peran penting bukti transaksi yaitu untuk mencegah munculnya permasalahan keuangan di waktu yang akan datang.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
Aksi komplotan ini terendus setelah penyidik menemukan transaksi mencurigakan di beberapa ATM wilayah Kuta dan sekitarnya. Kemudian, berkoordinasi dengan Bank BNI dan Danamon.
Setelah dilakukan pengecekan pada sistem bank, diperoleh data berupa elektrik jurnal atau rincian transaksi pada mesin ATM dan rekaman CCTV yang menunjukkan komplotan ini menggunakan kartu lain berisi data Magnetic Stripe atau bukan kartu ATM pada umumnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut, pihak kepolisian langsung mengejar para tersangka pada Rabu (13/3) hari kemudian melakukan penggerebekan di tempat mereka menginap di Hotel Ozz, Jalan Kubu Anyar, Gang Biduri, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Modus operandi mereka ini melakukan kejahatan Siber, yaitu melakukan transaksi pada beberapa mesin ATM di wilayah Kuta dan sekitarnya dengan menggunakan kartu Magnetic Stripe," katanya.
Dari penggerebekan tersebut, ditemukan barang bukti satu unit laptop, uang tunai Rp 8,2 juta dan USD 1,4 uang pecahan Rumania, 31 kartu bertuliskan Amazone yang berisi data Magnetic Stripe, 14 kartu bertuliskan Amazing yang juga berisi data Magnetic Stripe.
Yuliar menjelaskan, komplotan ini melakukan aksinya setelah mendapatkan data kartu kredit atau debit milik orang lain yang terdaftar dari negara luar dan card reader atau alat untuk mengcopy data kartu.
"Mereka ini membeli laptop dan kartu game Amazone dan Amazing. Selanjutnya, mereka mengcopy data ke dalam kartu tersebut. Setelah itu, mereka melakukan ilegal akses (mengambil uang di ATM). Seluruh data itu diinjeks dalam satu kartu. Jadi semua data yang diambil sudah masuk ke sini (kartu) dan di sini ada sekitar 40 kartu," ujarnya.
Kartu-kartu tersebut mereka dapat di luar negeri dan satu kartu berisi satu data nasabah.
"Kemungkinan besar yang diambil adalah punya warga negara asing yang sedang berlibur di Bali. Kenapa di Bali, karena mereka konsentrasi warga asing yang cukup banyak berada di Bali dan bisa mengambil keuntungan," jelasnya.
Para komplotan Skimming ini sudah memasuki Bali sejak tanggal 6 Maret 2019 dengan menggunakan paspor wisata. Informasi didapat, keempat pelaku masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) kepolisian Rumania dengan melakukan kasus yang sama.
"Mereka ini juga dicari oleh Kepolisian Rumania, karena merupakan residivis pelaku Cyber Crime di Negara Rumania," katanya.
Polisi masih menghitung nilai kerugian karena di setiap kartu dana nasabah berbeda-beda. Namu, dipastikan cukup banyak. Sejauh ini, ditemukan ada warga Indonesia yang menjadi korban karena pelaku memang menyasar turis asing.
"Tidak ada warga negara Indonesia, mereka datang untuk wisata. Sementara kerugiannya bisa cukup banyak. Mereka ini Organisasi Crime. Kasus skimming ini sudah tinggal ngambil dananya. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman," tegas Yuliar.
Baca juga:
Kasus Skimming 5 WN Bulgaria, Polda Bali Buru 1 Orang
5 WN Bulgaria Beli Alat Skimming dari Luar Negeri, Targetnya Bule di Bali
Terlibat Kasus Skimming ATM di Bali, 4 WN Bulgaria Diciduk Polisi
6 WN Bulgaria Pelaku Skimming di Bali Kuras Uang Nasabah Ratusan Juta
Bule asal Bulgaria lakukan kejahatan skimming di Bali, begini aksinya
Terlibat skimming, WN Bulgaria diciduk usai makan di restoran