Lama Tak Tersentuh Fasilitas Kesehatan, Masyarakat NTT Kini Punya RSUP di Kupang
Ada yang terpaksa harus menempuh perjalanan berpuluh-puluh kilometer, ada juga yang nekat menyeberangi arus sungai berarus deras. Akibatnya ada warga NTT yang terpaksa menggunakan jasa dukun di kampung-kampung.
Karakteristik wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdiri dari daerah kepulauan menyebabkan penanganan masalah kesehatan cukup memprihatinkan. Untuk bisa sampai di fasilitas kesehatan, warga harus bersusah payah.
Ada yang terpaksa harus menempuh perjalanan berpuluh-puluh kilometer, ada juga yang nekat menyeberangi arus sungai berarus deras.
-
Apa kekhawatiran Kemenkes tentang penerapan KRIS di rumah sakit? Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril bicara kekhawatiran rumah sakit akan mengalami penurunan tempat tidur karena menerapkan kelas rawat inap standar (KRIS).
-
Di mana rumah sakit yang diperintahkan untuk dikosongkan berada? Pasukan penjajah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Senin di wilayah Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina, pada Senin.
-
Bagaimana cara rumah sakit memindahkan pasiennya? Pihak rumah sakit akhirnya terpaksa memindahkan pasiennya termasuk mereka yang sedang dirawat di ICU, bayi-bayi di inkubator ke fasilitas lain karena mereka takut terjadi pertumpahan darah di sekitar rumah sakit.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung, Rumah Sakit Hasan Sadikin, dan Danone-AQUA untuk PKL di sekitar rumah sakit? Pemerintah Kota Bandung dan Rumah Sakit Hasan Sadikin bersama Danone-AQUA bekerja sama dalam program revitalisasi area kuliner RSUP Hasan Sadikin dan juga menyediakan lokasi usaha baru bagi 23 pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang jalan Prof. Dr Eyckman, Cipaganti, Bandung.
-
Kenapa RSAM Bukittinggi dipilih sebagai rumah sakit rujukan untuk korban bencana? RSAM Bukittinggi merupakan salah satu rumah sakit rujukan yang relatif dekat dari lokasi bencana di tiga daerah tersebut. Apalagi jalan penghubung dari tiga daerah menuju Padang terputus total.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menangani pengaduan peserta di rumah sakit? Petugas rumah sakit yang ditunjuk akan bertugas memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta JKN terkait pelayanan. Selanjutnya, petugas akan mencatat pada aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP)," jelas Ghufron saat peluncuran yang terpusat di RSUP Dr. Sardjito, Jumat (29/9).
Akibatnya ada warga NTT yang terpaksa menggunakan jasa dukun di kampung-kampung. Bahkan ada yang mati sia-sia karena tak mampu dan tersentuh fasilitas kesehatan yang memadai.
Namun kondisi saat ini mulai sedikit berubah dengan hadirnya dua wakil rakyat asal NTT di Senayan yang berada di Komisi IX DPR RI, dan salah satu mitra kerjanya adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kedua wakil rakyat ini adalah Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX dan Ratu Wula Tallu, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem.
Sejak dua Anggota DPR RI ini berada di senayan, telah banyak program-program kesehatan yang diperjuangkan untuk warga NTT, salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Pratama (RSUP) Kupang, yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian.
Emanuel Melkiades Laka Lena pun menceritakan kisah dia memperjuangkan hadirnya RSUP di wilayah perbatasan Timor Leste tersebut.
Melki menceritakan, dalam satu kesempatan dia bersama Menteri Kesehatan (Menkes) saat itu Terawan Agus Putranto, mengunjugi Maumere Kabupaten Sikka, karena sedang KLB penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Waktu itu kami tidak jadi pulang ke Jakarta tapi singgah di Kupang. Dalam kesempatan itu saya minta ke Pak Menteri untuk bangun RSUP di NTT, tapi jawaban dari Pak Menteri waktu itu bahwa bangun RSUP di NTT agak sedikit rumit, bikin sakit kepala, lebih baik kita bangun rumah sakit yang ada. Kita maksimalkan peralatan dan fasilitasnya saja," kata Melki di hadapan ratusan warga Fatukoa, Senin (12/12) petang.
Dikisahkan karena situasinya mendadak saat tiba di Kupang, rombongan Menkes hanya disambut Pak Zet Soni Libing yang saat itu menjabat Kepala Badan dan Pendapatan Aset Daerah Setda provinsi NTT.
"Kami lalu ke lokasi milik Pemprov di Manulai II. Sesampainya di sana setelah melihat lokasi, Pak Menteri bertanya dimana letak sumber air. Syukur karena di situ ada pabrik air kemasan. Setelah tahu bahwa di situ ada sumber air, pak Menkes langsung mengiyakan membangun RSUP di situ," ujar Melki.
Menurut Melki, semua yang diperjuangkannya itu hanya modal nekat tanpa mengeluarkan biaya apapun.
"Biaya pembangunan RSUP itu berkisar Rp600 miliar. Dia punya fisik Rp300 miliar ditambah alkesnya Rp300 miliar. Ini dapat cuman lobi karena nekat saja. Tidak ada uang sepeser pun yang saya keluarkan untuk lobi pak Terawan, agar bangun RSUP di situ," ujar dia.
Dia menambahkan, saat Budi Gunadi Sadikin menjabat Menkes menggantikan Terawan, RSUP ditata menjadi semakin bagus dan akan siap diresmikan dalam waktu dekat.
"Rumah sakit ini adalah salah satu kebanggan. Jadi tempat di mana kita bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang bagus, standar nasional bahkan internasional. Anak-anak kita juga bisa mendapatkan pekerjaan, dokter-dokter ahli di Undana juga bisa melakukan praktek di sana," kata Ketua DPD I partai Golkar NTT ini.
Menurut Melki, saat ini tengah dibangun koordinasi antara menteri kesehatan RI bersama Gubernur NTT, tentang rencana peresmian RSUP Ben Mboy. "Usulan sementara itu tanggal 22 Desember 2022. Sementara masih disesuaikan waktu Pak Menkes dan Pak Gubernur," ungkapnya.
Dinamakan RSUP Ben Mboy Kupang
Melki Laka Lena menjelaskan, berdasarkan usulan Menkes diminta untuk memilih tokoh kesehatan di NTT yang terbaik. Ada dua nama yang dimiliki namun dipilih Ben Mboy sebagai tokoh senior kesehatan.
"Ada dua nama yang kita miliki di sini yaitu Bapak Ben Mboy dan Hendrik Fernandes. Dan yang lebih senior pak Ben Mboy, kita pilih penggunaan nama Ben Mboy,” katanya.
Nama Ben Mboy sudah digunakan pada Rumah Sakit Umum Daerah di Manggarai, sehingga telah dibangun koordinasi bersama bupati agar melepaskan nama Ben Mboy, agar dipakai pada RSUP.
“Pak bupati, Heri Nabit sudah menandatangani surat persetujuan jadi melepas nama Ben Mboy di Manggarai untuk bisa dipakai di RSUP," ujar Melki Laka Lena.
"Ada 120 tenaga kontrak yang diterima di sana semuanya anak NTT, yang akan didampingi oleh 91 orang dari 31 RSUP se-Indonesia agar cepat bergerak," tambahnya.
Selain itu dibangun juga dua unit rumah duka bagi yang ingin semayamkan jenazah keluarganya. Dua bangunan itu akan didesain seperti Sasando.
(mdk/gil)