Landasan pacu Bandara Samarinda yang amblas beres November 2018
Menhub Budi mengungkapkan masalah di Bandar Udara APT Pranoto Samarinda mempengaruhi pariwisata di Samarinda.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau landas pacu Bandar Udara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur untuk melihat langsung penyelesaian runway stripe (bahu landas pacu) yang mengalami penurunan pada titik tertentu sehingga runway sepanjang 2.250 meter belum dapat digunakan sepenuhnya. Menhub Budi targetkan selesai pada bulan November 2018.
"Tujuan saya datang untuk memastikan beroperasinya Bandara APT Pranoto. Kita sedang mengevaluasi pekerjaan konstruksinya seperti apa. Dari yang saya lihat ada suatu pekerjaan yang harus diselesaikan. Insya Allah awal November selesai. Oleh karenanya pada saat selesai nanti akan kita resmikan dengan harapan Pak Presiden datang," ujar Menhub Budi, Minggu (8/7).
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa yang Suwardi budidayakan? Suwardi memulai usaha itu hanya dengan modal Rp300 ribu. Suwardi mengembangkan budidaya belut di Dusun Sabrang Wetan, Desa Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Sleman.
Menhub Budi mengungkapkan masalah di Bandar Udara APT Pranoto Samarinda mempengaruhi pariwisata di Samarinda. Sebab, lanjut Budi, wisatawan tujuan Samarinda tak bisa mendarat di bandara tersebut dan menambah waktu perjalanan.
"Kita tahu Balikpapan ke Samarinda membutuhkan waktu. Jadi kalau ada tamu dari Jakarta, Balikpapan membuat pariwisata di Samarinda tidak efektif karena harus menempuh waktu untuk sampai kesini. Dengan ada bandara ini nantinya akan efektif," ungkap Menhub Budi.
Menhub juga mengapresiasi Pemerinta Provinsi Kota Samarinda yang sudah menyelesaikan pembangunan bandara tersebut.
"Pembangunan bandara ini kan melalui APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) dan saya mengapresiasi Pemprov Samarinda yang sudah melakukan pembangunan bandara ini. Selain itu untuk membuat bandara lebih baik maka kita akan kerja samakan dengan PT. Angkasa Pura I," terang Menhub Budi.
Bandara APT Pranoto sendiri dibangun diatas lahan seluas 301,4 Ha. Lokasi Bandara ini berjarak 18,41 km dari pusat Kota Samarinda. Bandara ini memiliki landas pacu atau runway berukuran 2.250 x 45 meter. Dengan runway ini, rencananya bandara ini dapat didarati pesawat jenis Boeing 737-900ER. Namun untuk tahap awal dioperasikan untuk peswar ATR 72/500 dan sejenisnya.
Baca juga:
Tolak pembangunan Bandara NYIA, warga pasang patok tanah
Angkasa Pura II gandeng PTPN XII kembangkan Bandara Notohadinegoro di Jember
Bertemu Jokowi, Emil Dardak sampaikan rencana pembangunan bandara di Mataraman
Erupsi Gunung Agung, aktivitas di Bandara Ngurah Rai masih normal
Bandara Banyuwangi dan Jember diminta waspada letusan Gunung Agung
Ngurah Rai ditutup, Bandara Adi Soemarmo siap terima pengalihan