Lapas Cebongan sudah 'becek', perlu tim investigasi independen
Eva juga mendukung wacana pembahasan kembali Rancangan Undang-Undang Peradilan Militer.
Pengungkapan kasus penembakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, DIY, dinilai lamban. Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari menilai penyelidikan TNI dan Polri soal kasus ini juga cenderung tertutup.
"Saya mendukung usulan untuk pembentukan tim investigasi mandiri. Saya lihat lapangan (Lapas Cebongan) sudah 'becek'. Karena masing-masing pihak sudah defensive. Proses yang bias tampaknya akan menjadi kenyataan," kata Eva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, rabu (3/4).
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Kapan Kadek Devi mendampingi suaminya? Kadek Devi menunjukkan pesona yang memikat saat mendampingi Dewa Yoga yang baru saja menyelesaikan Sespimmen 63 Polri di Lembang, Bandung.
-
Siapa yang ikut menemani Eva Belisima saat prosesi wisuda S-2? Terlihat sang suami ikut menemani Eva ketika prosesi wisuda S-2 itu.
-
Kapan Belva Ugraha lahir? Dengan cepat, pria yang lahir pada tahun 2001 ini telah tumbuh menjadi dewasa dan terlihat seperti kakak-adik dengan Abimana.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
Untuk itu, Eva mengusulkan kepada pimpinan DPR untuk meneruskan wacana pembentukan tim independen ini ke presiden.
Sementara itu, Eva juga mendukung wacana pembahasan kembali Rancangan Undang-Undang Peradilan Militer. Dengan dibahas dan kemudian ditetapkan, Eva yakin dapat menekan tindakan militer yang diduga sering semena-mena.
"Pimpinan DPR mungkin bisa mendorong agar RUU Peradilan Militer ini menjadi inisiatif DPR (tidak menunggu pemerintah)," tutur Eva.