Lawan kawanan jambret, tukang sate dibacok berkali-kali
Lawan kawanan jambret, tukang sate dibacok berkali-kali. Sampai di depan sebuah warteg di pinggir jalan raya, lima orang tak dikenal mengendarai tiga unit sepeda motor tiba. Satu orang diantaranya menenteng sebilah celurit menghampiri keduanya.
Kawanan jambret beraksi di Jalan Bintara 17, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Mereka membacoki seorang tukang sate, Ahmad Yusron (19) menggunakan celurit untuk merampas telepon genggam yang dibawa pria asal Madura, Jawa Timur tersebut.
Peristiwa ini terekam CCTV di sekitar lokasi kejadian. Dalam rekaman CCTV yang beredar, peristiwa terjadi pada Selasa (7/8) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Awalnya Yusron bersama dengan kawannya Saiful, pedagang nasi bebek yang juga berasal dari Madura berjalan kaki di lokasi kejadian.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
Sampai di depan sebuah warteg di pinggir jalan raya, lima orang tak dikenal mengendarai tiga unit sepeda motor tiba. Satu orang diantaranya menenteng sebilah celurit menghampiri keduanya.
"Mana HP-mana HP," ujar Yusron menirukan ucapan pelaku saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (8/8).
Saiful yang ketakutan segera menyerahkan telepon genggamnya. Sedangkan, Yusron tidak. Karena itu, pelaku merebut ponsel yang baru dibeli tiga hari lalu. Tak ingin kehilangan hartanya, Yusron kembali merebut, lalu melarikan diri.
Rupanya pelaku mengejar, Yusron ditarik kaosnya dari belakang. Duel pun akhirnya terjadi, Yusron sempat menendang korban, rupanya hal ini membuat pelaku kalap, sehingga membabi buta membacoknya.
"Saya tangkis malah malah kena lengan, kemudian saya jatuh. Pelaku terus membacok," ujar dia.
Pelaku kabur setelah korban berteriak keras meminta bantuan kepada warga. Yusron dalam kasus itu tak sampai kehilangan ponselnya. Namun mengalami luka bacok hingga 51 jahitan di bagian kaki, lengan, dan paha. Dia sempat dirawat di RS Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Kapolsek Bekasi Kota, Kompol Parjana mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu untuk mengungkap identitas tersangka serta keberadaannya. Ia menyayangkan kasus itu tak segera dilaporkan ke polisi.
"Korban baru membuat laporan polisi siang ini, kasusnya kemarin dini hari," kata Parjana dikonfirmasi terpisah, Rabu (8/8).
Baca juga:
Jambret penumpang ojek di Medan, Jepri ditembak mati
Jelang Annual Meeting IMF, Polda Bali sikat jaringan copet & jambret resahkan turis
Polisi ringkus pemasok sabu untuk kelompok jambret Teluk Gong
Menjambret turis Tunisia di Kuta, Ketut ditembak polisi
4 Kali beraksi, penjambret nenek Rasifah di Malang ditembak polisi
Hendak kabur diminta tunjukkan persembunyian, penjambret di Menteng ditembak polisi