Legenda Kuliner Yogyakarta Mbah Marto Tutup Usia
Marto Ijoyo atau biasa disapa Mbah Marto tutup usia di umur 96 tahun pada Rabu (6/11) pagi.
Kabar duka datang dari dunia kuliner di Yogyakarta. Pemilik warung makan Mangut Lele Mbah Marto yakni Marto Ijoyo meninggal dunia.
Marto Ijoyo atau biasa disapa Mbah Marto tutup usia di umur 96 tahun pada Rabu (6/11) pagi. Mbah Marto tutup usia karena sakit.
- Mencicipi Soto Sangka, Kuliner Legendaris Kota Lama Banyumas yang Hampir Berusia 1 Abad
- Mencicipi Kuliner Langka Indramayu Mi Kemi, Kuahnya Unik pakai Ebi Cita Rasa Legendaris Sejak 1980
- Mencicipi Lontong Tuyuhan, Kuliner Khas Rembang Simpan Makna Filosofis
- Mencicipi Soto Girin, Kuliner Legendaris Khas Sragen Eksis Sejak 1953
Anak kelima Mbah Marto, Poniman menceritakan jika ibunya meninggal dunia pukul 04.30 WIB di
"Simbok (Mbah Marto) meninggal tadi pagi jam 04.30 WIB. Gerah sepuh (sakit tua)," kata Poniman.
Poniman menceritakan sebelum meninggal dunia, Mbah Marto sempat tidak mau makan selama tiga hari. Meski demikian, Mbah Marto tetap beraktivitas dan sesekali menanyakan aktivitas di warung makannya yang didirikan sejak tahun 1986 ini.
"Simbok itu dari dulu tidak ada penyakit yang istilahnya berat. Makan juga tidak ada pantangannya. Tapi tiga hari ini simbok tidak mau makan tapi masih tanya aktivitas (kegiatan di warung) terus," ucap Poniman.
"Sampai tadi malam simbok masih tanya masalah pekerjaan. Biasanya simbok ikut ngupas cabai, bawang merah dan bawang putih. Dia selalu tanya itu terus," sambung Poniman.
Bahkan, lanjut Poniman, sekitar pukul 01.00 WIB, Mbah Marto masih ingin bekerja. Namun oleh Poniman, Mbah Marto diminta untuk istirahat saja dulu.
"Jam satu pagi tadi saya cek kamarnya. Simbok masih bilang 'Pon kok aku yahmene ora dikei gawean. Endi lomboke? (Pon, kok jam segini aku belum dikasih kerjaan. Mana cabainya)," ungkap Poniman.
"Saya bilang mbok ini sudah jam 1 pagi. Istirahat dulu. Tidur. Lalu jam setengah 5 itu aduh-aduh. Terus meninggal dunia. Beliau dipanggil dengan tenang dan dengan mudah," imbuh Poniman.
Poniman mewakili keluarga Mbah Marto meminta maaf apabila semasa hidupnya Mbah Marto memiliki kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Poniman juga meminta agar Mbah Marto didoakan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.