Letusan freatik tak mengubah bentuk kawah Gunung Merapi
Hanik menerangkan terjadinya letusan freatik disebabkan karena ada akumulasi gas di bagian conduit (saluran) di mana terdapat material dalam kondisi rapuh. Adanya akumulasi gas dan tekanan kuat dari bawah kemudian menyebabkan terjadinya letusan freatik.
Letusan freatik Gunung Merapi terjadi sekitar pukul 07.40 WIB selama lima menit pada Jumat (11/5). Meskipun demikian, letusan freatik yang terjadi tak memengaruhi kondisi morfologi atau bentuk kawah gunung.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
"Letusan freatik yang terjadi tak mengubah morfologi kawah Gunung Merapi. Setelah letusan freatik reda, tidak ada aktivitas erupsi susulan. Pemantauan yang kami lakukan juga tidak ada hembusan lagi," katanya, Jumat (11/5).
Hanik menerangkan terjadinya letusan freatik disebabkan karena ada akumulasi gas di bagian conduit (saluran) di mana terdapat material dalam kondisi rapuh. Adanya akumulasi gas dan tekanan kuat dari bawah kemudian menyebabkan terjadinya letusan freatik.
"Gunung api yang aktif ada gas selalu diriliskan. Di puncak (Gunung Merapi) masih ada material. Saat gas di permukaan, tak semua teriliskan. Kemudian ada resapan air dan menimbulkan uap. Yang dihembuskan (pada letusan freatik) ini uap dan abu. Karakter gunung berapi Merapi secara umum seperti ini," urai Hanik.
Hanik menambahkan suhu di sekitar lokasi di puncak Gunung Merapi saat terjadi letusan mencapai 80 derajat celcius. Meskipun demikian saat ini suhu sudah mengalami penurunan.
"Masyarakat tidak perlu panik tetapi tetap waspada. Gunung Merapi saat ini berstatus normal. Radius aman sekitar dua kilometer," tutup Hanik.
Baca juga:
Ada letusan freatik, jalur pendakian Gunung Merapi ditutup
Penampakan letusan Gunung Merapi yang semburkan abu hingga 5.000 meter
9 Penerbangan di Bandara Adisutjipto terdampak erupsi Merapi
BPPTKG: Aktivitas Merapi saat ini sudah mereda
Warga harus lakukan ini usai letusan freatik Gunung Merapi
Jamin aktivitas penerbangan aman, Menhub Budi pantau kondisi Gunung Merapi