Lima Bule Terlibat Perkelahian di Sanur Bali
Salah satu saksi, Cok Kris Bhagawantha Pemayun, sempat merekam kejadian tersebut. Dia mengatakan, saat itu sedang ngopi dan tiba-tiba terdengar pecahan kaca. Lalu ia mendekat dan melihat ada sekitar lima bule terlibat pertengkaran.
Perkelahian yang melibatkan Warga Negara Asing (WNA) terjadi di depan toko perhiasan, Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar Selatan, pada Minggu (7/7) kemarin, viral di media sosial Bali.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 Wita. Dalam rekaman video yang viral, terlihat lima WNA tengah mengeroyok seorang WNA lainnya yang berbaju hitam. Pria tersebut dikeroyok dan hingga tersungkur di pinggir jalan. Kemudian datang petugas keamanan setempat untuk melerainya.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana pemandangan di Desa Wisata Ciasihan? Mengutip Instagram Disparbud Jabar, Selasa (3/10), hal pertama yang bisa ditemui dan dirasakan saat menginjakan kaki di desa wisata Ciasihan adalah pemandangannya yang cantik dan berhawa sejuk.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Salah satu saksi, Cok Kris Bhagawantha Pemayun, sempat merekam kejadian tersebut. Dia mengatakan, saat itu sedang ngopi dan tiba-tiba terdengar pecahan kaca. Lalu ia mendekat dan melihat ada sekitar lima bule terlibat pertengkaran.
"Tiba-tiba suara kaca pecah dan langsung terjadi baku hantam di seberang (supermarket) Hardys Sanur. Kalau awal ceritanya saya kurang tahu pasti," kata dia, saat dihubungi, Senin (8/7) siang.
Selanjutnya, mendengar peristiwa tersebut, sejumlah aparat desa dan Pecalang Banjar, Batu Jimbar datang untuk melerainya. Lalu, banyak warga yang datang, keributan berhenti dan bule yang terlibat saling memaafkan dan berdamai.
"Warga sekitar langsung keluar dan keamanan dan pecalang langsung sigap datang ke TKP. Lima bule dipisahkan warga sama pecalang keamanan setempat," jelas Pemayun.
©2019 Merdeka.com/istimewa
Dalam pertengkaran tersebut, di TKP nampak pecahan kaca berserakan tepat di lokasi kejadian. Kaca tersebut rupanya berasal dari toko tempat kejadian. Pada paginya kaca toko langsung diperbaiki. Namun, masih ada sisa-sia pecahan kaca.
Sementara Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya menjelaskan, pihaknya menduga para bule ini ribut karena adanya salah paham mengenai serempetan kendaraan saat mengemudi.
"Enggak ada laporan (resmi) dari info hanya masalah serempetan dan sudah diganti rugi. Tidak ada yang tahu (asal WNA). Satpam hanya keluar memisahkan. Habis itu mereka cipika-cipiki, selesai dengan ganti rugi," ujarnya, saat dikonfirmasi Senin (8/7).
©2019 Merdeka.com/istimewa
Selain itu, Kapolsek juga akan mendalami terjadinya peristiwa tersebut. "Saya cek dulu data lengkapnya," ujarnya.
Baca juga:
Penganiaya Satpol PP Garut dengan Paving Block Serahkan Diri ke Polisi
Kepergok Curi Makanan, Remaja Tewas Dikeroyok 9 Pemuda
Tertinggal Rombongan SOTR, Pelajar Dikeroyok Gerombolan Bermotor Hingga Tewas
Alami Pengeroyokan, Eks Kasatreskrim Wonogiri Dirawat Lanjutan di Singapura
Gara-Gara Status Facebook, ABG di Singkawang Tewas usai Dikeroyok 4 Remaja
Kasus Pengeroyokan, Kader NasDem Laporkan Ketua PDIP Bekasi ke Polisi