Longsor Sumedang, 15 Orang Belum Ditemukan & 25 Warga Meninggal
Selain itu ada kendala kesulitan akses masuk alat berat. Hanya ada empat alat berat yang beroperasi. "Dan untuk mengangkut material itu sangat terbatas sekali," imbuhnya.
Basarnas Jawa Barat memperbarui data pencarian korban longsor di Sumedang, Jawa Barat. Pada data Jumat (15/1) pukul 22.40 Wib, korban meninggal sebanyak 25 orang dan masih dalam pencarian sebanyak 15 orang.
Kepala Seksi Sumber Daya Kantor Pencarian da Pertolongan Basarnas Jawa Barat Iwan Ramdani mengungkap, hari ketujuh pencarian kemarin ditemukan satu orang korban dengan jenis kelamin laki-laki.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Mengapa terjadi longsor di Kampung Gintung? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
"Sehingga total sekarang korban meninggal dunia sebanyak 25 orang dan dalam pencarian masih 15 orang," ujar Iwan dalam diskusi daring, Sabtu (16/1).
Pencarian korban longsor masih terkendala hujan. Hal ini dikhawatirkan memicu longsoran susulan. Jika hujan pencarian segera dihentikan.
"Pun ada patahan-patahan yang sekarang sudah mulai bergeser kembali itu menjadi salah satu kendala juga," jelas Iwan.
Selain itu ada kendala kesulitan akses masuk alat berat. Hanya ada empat alat berat yang beroperasi. "Dan untuk mengangkut material itu sangat terbatas sekali," imbuhnya.
Iwan mengatakan, saat ini sedang antisipasi longsor susulan di lokasi. Beberapa petugas menjadi korban longsor. Sebab itu, Basarnas menempatkan safety officer di beberapa tempat.
"Yang kita juga dibantu oleh BMKG mengenai EWS atau early warning system yang dipasang di beberapa titik sehingga bisa memonitor pergerakan tanah tersebut," jelas Iwan.
Beberapa daerah juga dikhawatirkan terjadi longsor serupa di Jawa Barat. Seperti di Cianjur, Garut, Tasik dan daerah sekitar. Iwan mengatakan, Basarnas telah koordinasi dengan BMKG dan BPBD.
"Sekarang lagi kita antisipasi menghadapi banjir dan longsor," ucapnya.
Baca juga:
Jokowi Perintahkan Risma Relokasi Warga Terdampak Longsor di Sumedang
Jalur Trans Sulawesi di Majene Sempat Tertutup Longsor Akibat Gempa Magnitudo 5,9
Menko PMK Sebut Peristiwa Longsor di Sumedang Jadi Perhatian Presiden
5 Rumah Warga Rusak dan Jembatan Putus di Polewali Mandar Akibat Longsor
2 Orang Tewas Tertimbun Longsor Tambang Emas di Solok Selatan
BMKG Pasang Sistem Peringatan Dini Antisipasi Longsor Susulan di Sumedang
Kembali Ditemukan, Total 19 Korban Longsor di Sumedang Dievakuasi