Lulung dipanggil Bareskrim sepuluh kali pun Djan Faridz tak masalah
"Ya Allah, orang diundang ke Bareskrim kenapa sih? Enggak apa-apa. Mau sepuluh kali juga boleh," kata Djan.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana berjanji akan selalu mendukung dan bekerjasama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus dugaan korupsi pengadaan alat Uninterruptible Power Supply (UPS) yang ikut menyeret namanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz menilai wajar sikap Lulung itu. Menurut dia, setiap kader PPP diharuskan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Kader PPP wajib hukumnya berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi rakyat dan Umat. Misalnya MRT, perjuangkan program perbaikan kampung," ungkap Faridz di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/5).
Dia menambahkan, yang harus ditelusuri dalam kasus ini adalah kebijakan yang dikeluarkan sebelum alat UPS dikeluarkan. Bukan hanya itu, pihak-pihak yang membuat kebijakan itu pun juga harus ditelusuri.
"Kalau UPS itu gunanya mem-backup sistem komputerisasi yang dipasang di sekolah. Itu pasti program dari kebijakan. Kebijakan itu dari mana? Nah, yang bikin kebijakan siapa? Itu yang ditanya," imbuhnya.
Sementara itu, mengenai pemanggilan Lulung oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat Uninterruptible Power Supply (UPS), Djan mengatakan, bahwa Lulung hanya diundang.
"Ya Allah, orang diundang ke Bareskrim kenapa sih? Enggak apa-apa. Mau sepuluh kali juga boleh, namanya diundang. diundang itu kan sebagai saksi, bukan sebagai apa-apa." imbuhnya.
Lebih lanjut, Djan menambahkan, tidak akan mencampuri urusan Bareskrim mengenai penanganan kasus UPS. Namun dia mengaku bahwa dirinya juga memberi masukan dan arahan kepada Lulung mengenai kasus ini.
"Itu otonomi. Mereka punya kekuasaan masing-masing. DPP enggak bisa mencampuri itu. Tapi kalau mereka konsultasi ke saya, saya kasih masukan. Selama tidak konsultasi, saya tidak mencampuri urusan dia dong. Walaupun anak buah saya," pungkasnya.
Baca juga:
Temui Ketua DPRD DKI, Djan Faridz ngaku cuma ambil bakwan jagung
Tak mau diberitakan tersangka, Lulung bilang 'saya punya anak istri'
Ini obrolan M Taufik & Lulung di telepon setelah dikaitkan kasus UPS
Lulung sebut dirinya kader teladan PPP, tak bakal terlibat kasus UPS
Dikait-kaitkan dalam kasus UPS, Haji Lulung minta dijaga Tuhan
Zulfikar soal kasus UPS: Bukan urusan saya, tanya saja ULP
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.